Kelola bisnis Anda
© 2024 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Terdapat lebih dari 950 spesies nyamuk dalam genus Aedes di seluruh dunia, yang beberapa spesies diantaranya diketahui sebagai sangat mengganggu dan menjadi vektor utama dari banyak penyakit arboviral yang menjadi ancaman utama bagi kesehatan global.
Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang berasal dari Afrika dan mungkin salah satu di antara ratusan spesies nyamuk yang paling menonjol di antara genus Aedes. Jenis nyamuk yang satu ini dikenal sebagai pembawa utama penyakit paling mematikan di dunia dengan menewaskan lebih dari 70.0000 orang setiap tahunnya.
Pada halaman ini, Rentokil akan menjawab beberapa pertanyaan tentang nyamuk Aedes aegypti yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mengenai penampilan, habitat nyamuk dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dikerjakan untuk mengurangi risiko terkena penyakit dari nyamuk berbahya satu ini.
Klik salah satu pertanyaan di bawah ini untuk dapat langsung melihat jawabannya.
Jika Anda merasa banyak nyamuk di rumah, hubungi Rentokil hari ini untuk saran ahli dan segera menjadwalkan survey hama nyamuk di tempat tinggal Anda.
Aedes aegypti adalah serangga holometabolous, yang berarti mereka mengalami metamorfosis lengkap yang mencakup fase akuatik dan terestrial dalam empat tahap berbeda.
Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti meliputi:
Aedes aegypti membutuhkan genangan air untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Seluruh proses siklus hidup Aedes aegypti cukup singkat, hanya membutuhkan sekitar 6-8 hari dari telur hingga nyamuk dewasa.
Setelah nyamuk Aedes aegypti betina menghisap darah dari mamalia, mereka akan bertelur pada jarak yang bervariasi di atas permukaan air. Nyamuk betina umumnya bertelur antara 30-300 telur sekaligus. Dalam kondisi optimal, telur nyamuk Aedes aegypti akan menetas menjadi larva dalam waktu 24 - 48 jam.
Larva nyamuk atau juga dikenal dengan istilah jentik nyamuk hidup secara eksklusif di air, mereka bergoyang-goyang di bawah permukaan air dan memakan mikroba yang berada di air. Larva akan berganti kulit sebanyak tiga atau empat kali sebelum menjadi pupa, dan tumbuh lebih besar sekitar 0.5 - 0.75 inci setiap menyelesaikan proses pergantian kulit. Diperlukan 3 - 4 hari bagi larva untuk berkembang menjadi pupa.
Selama tahap ini, pupa akan melayang di atas permukaan air dan mulai berubah bentuk menjadi nyamuk dewasa yang muncul dari kulit kepompong dalam 1 - 4 hari tergantung pada suhu air.
Setelah nyamuk dewasa muncul, mereka akan memakan nektar dan madu dari berbagai macam tumbuhan untuk mendapatkan pasokan gula. Rentang umur nyamuk Aedes aegypti dewasa dapat berkisar dari dua minggu hingga sebulan tergantung pada kondisi lingkungan.
Hal paling menonjol yang membedakan antara nyamuk jantan dan betina adalah kebutuhan nyamuk betina pada bahan protein tinggi untuk mengembangkan telurnya. Protein tersebut dapat diperoleh oleh nyamuk betina dengan menghisap darah mamalia, termasuk manusia dan hewan. Inilah sebabnya mengapa hanya nyamuk betina yang menggigit manusia dan hewan.
Nyamuk aedes aegypti berkembang di air yang bersih dan tenang. Habitat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat di dalam tempat penampung air alami atau buatan manusia, seperti:
Ciri fisik nyamuk Aedes aegypti antara lain adalah:
Di negara tropis seperti Indonesia, populasi nyamuk Aedes aegypti dapat bertumbuh lebih cepat dan menimbulkan risiko masalah kesehatan yang jauh lebih besar bagi sebagian besar orang. Jenis nyamuk berbahaya satu ini diketahui dapat tumbuh subur di daerah beriklim tropis, karena kemampuannya untuk hidup dekat dengan manusia dan beradaptasi sepanjang tahun dalam kondisi hangat dan lembab.
Tidak seperti jenis nyamuk lainnya yang umumnya menggigit di malam hari, bekas gigitan nyamuk Aedes aegypti akan jauh lebih sering ditemukan di siang hari. Nyamuk Aedes paling aktif di pagi hari (1-2 jam setelah matahari terbit), dan 2-3 jam di sore hari sebelum matahari terbenam.
Pada malam hari ketika mereka tidak aktif menggigit manusia, nyamuk Aedes aegypti lebih suka beristirahat dengan tenang di tempat gelap dan di bawah ketinggian kurang dari 1.5 meter di banyak tempat di dalam rumah.
Beberapa tempat istirahat nyamuk Aedes Aegypti antara lain adalah:
Aedes aegypti secara luas disebut sebagai hewan paling mematikan di dunia, karena kemampuan mereka untuk menularkan beberapa virus berbahaya kepada manusia melalui gigitannya.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, antara lain:
Demam dengue adalah nama lain dari demam berdarah (DBD) merupakan infeksi virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kasus DBD telah meningkat secara dramatis, dan sekarang sekitar setengah dari populasi dunia terancam dalam risiko terkena penyakit yang mematikan satu ini.
DBD umumnya lebih banyak ditemukan di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, dan kasus DBD tertinggi di dunia ditemukan lebih banyak di daerah perkotaan dan semi-perkotaan - tempat di mana adanya aktivitas manusia dan nyamuk yang tinggi.
Gejala demam berdarah biasanya muncul 3 - 14 hari setelah infeksi, termasuk:
Cari tahu lebih lanjut mengenai pencegahan dan pengendalian demam berdarah dari Rentokil disini
Virus Zika adalah jenis virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari genus Aedes yang terinfeksi - terutama dari jenis nyamuk Aedes aegypti.
Pada 2015, wabah infeksi virus Zika pertama kali ditemukan di Brasil sebelum akhirnya menyebar ke beberapa negara-negara lain di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Amerika Utara, dan Karibia.
Virus Zika secara resmi ditetapkan sebagai pandemi pada Februari 2016 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan tercatat menimbulkan 440.000-1.300.000 kasus yang dicurigai di 47 negara di seluruh dunia.
Beberapa gejala penyakit virus Zika yang paling umum antara lain adalah:
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama virus Chikungunya (CHIKV) yang bertanggung jawab atas epidemi Chikungunya di seluruh negara Asia Tenggara dan Afrika.
Beberapa gejala umum infeksi chikungunya antara lain adalah:
Virus demam kuning adalah penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti. Warna “kuning” pada namanya mengacu pada efek penyakit kuning yang dialami oleh para penderitanya. Menurut data terbaru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di tahun 2018, penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini menewaskan 30.000 orang di seluruh dunia setiap tahun dimana 90% nya terjadi di negara Afrika.
Demam kuning telah lama menjadi epidemi di daerah tropis, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat selama dua dekade terakhir karena pengaruh besar dari urbanisasi, pergerakan populasi, dan perubahan iklim.
Gejala demam kuning terjadi 3 hingga 6 hari setelah penularan. Sebagian besar kasus hanya menyebabkan infeksi ringan yang menunjukkan gejala seperti flu. Beberapa gejala demam kuning antara lain:
Ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk serta mengurangi populasi dan habitat nyamuk Aedes aegypti di sekitar properti Anda, antara lain adalah:
Pelajari lebih lanjut cara terbaik agar rumah tidak banyak nyamuk disini
Selama lebih dari 50 tahun, Rentokil telah menjadi ahli dalam layanan pengendalian nyamuk di seluruh Indonesia. Apabila Anda khawatir akan keberadaan jenis nyamuk berbahaya seperti Aedes aegypti di sekitar properti Anda, hubungi Rentokil sekarang juga untuk menjadwalkan inspeksi dan mendiskusikan solusi treatment anti nyamuk terbaik di properti Anda.
Pelajari lebih lanjut ciri-ciri gigitan nyamuk dan cara mencegah gigitan nyamuk
Cari tahu lebih lanjut cara membasmi nyamuk yang efektif dan cepat dengan bantuan pembasmi nyamuk profesional