150808 Hubungi kami Request untuk kami hubungi kembali

Demam berdarah

Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh jenis nyamuk Aedes Aegypti. Virus dengue diketahui sebagai infeksi arbovirus yang paling umum ditemukan kasusnya di daerah tropis dan subtropis.

Menurut keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insiden atau kasus DBD telah tumbuh secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Diperkirakan terdapat 100 - 400 juta infeksi setiap tahun, dimana wilayah Asia menyumbangkan kurang lebih 70% kasus DBD dari total kasus yang ditemukan di seluruh dunia (Sumber: WHO, 2020).

Hubungi Rentokil hari ini untuk mencegah perkembangbiakan jenis nyamuk berbahaya di properti Anda.

Hubungi kami

* Kolom yang harus diisi

Demam berdarah di Indonesia

Dengan cukup tingginya angka kematian yang disebabkan oleh DBD dari tahun ke tahun, menunjukan bahwa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk satu ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia.

Hal ini juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di benua Asia dengan iklim tropis, dimana tingkat curah hujan dan perubahan suhu cukup tinggi disertai dengan lonjakan urbanisasi yang terjadi setiap tahunnya.

Di Indonesia, kasus DBD pertama kali ditemukan di tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya. Terdapat 96 kasus yang ditemukan di 2 kota besar dengan 56 jumlah kasus yang telah dikonfirmasi sebagai kasus DBD dan menewaskan 16 orang, sehingga rata-rata tingkat kematian karena DBD mencapai angka 17%.

Jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat DBD paling besar terjadi pada tahun 2016 di Indonesia. Pada saat itu, jumlah kasus DBD mencapai 204.171 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 1.598 orang.

Meskipun jumlah kasus dan korban meninggal dunia terus menurun di tahun-tahun berikutnya, namun penyakit demam berdarah terus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang rentan akan penularan penyakit DBD di antara beberapa negara endemis DBD di Asia Tenggara lainnya.

  • Tahun 2017 – 68.407 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 493 orang (tingkat fatalitas kasus: 0,72%)
  • Tahun 2018 – 53.075 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 344 orang (tingkat fatalitas kasus: 0,65%)
  • Tahun 2019 – 13.683 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 133 orang (tingkat fatalitas kasus: 0,94%)
  • Maret 2020 –  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kasus DBD di Indonesia telah mencapai 17,820 kasus di 10 provinsi dengan 104 diantaranya meninggal dunia.

Bagaimana cara demam berdarah menular?

Penularan DBD diawali dengan berpindahnya virus dengue yang ditularkan oleh jenis nyamuk berbahaya, Aedes Aegypti. Pada awalnya nyamuk Aedes betina akan menggigit orang yang sudah terinfeksi virus dengue. Kemudian sekitar 10 hingga 12 hari berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva (air liur) nyamuk tersebut. Lalu nyamuk tersebut akan menginfeksi orang lain dengan cara menggigit orang yang sehat.

Virus dengue juga diketahui dapat menular melalui transfusi darah atau donasi organ. Apabila seseorang yang sudah terkena virus dengue mendonasikan darah atau organ tubuhnya kepada orang lain yang sehat, maka orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut.

Selain itu, virus dengue juga diketahui dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama masa kehamilan atau ketika anak tersebut dilahirkan.

Apa saja gejala penyakit demam berdarah?

Mosquito

Penyakit DBD juga dikenal sebagai “breakbone fever" atau demam sendi karena efek gejala DBD yang menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.

Berikut ini adalah sejumlah tanda dan gejala demam berdarah pada orang dewasa, antara lain:

  • Demam tinggi terus menerus
  • Sakit kepala
  • Ruam merah pada kulit
  • Nyeri akut pada tulang, otot, sendi, bola mata, dan kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Muntah dan mual
  • Pendarahan dari hidung, gusi dan kulit

Pada beberapa kasus yang lebih serius, demam berdarah juga dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa manusia. Berikut ini gejala serius yang dapat DBD timbulkan:

  • Memicu pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah) atau rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku)
  • Memicu syok dengue yang disertai dengan tekanan darah rendah yang berbahaya

Bagaimana cara pencegahan demam berdarah?

Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Sehingga, penularan demam berdarah dapat dimulai dengan cara mengendalikan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti disekitar rumah Anda.

Berikut ini adalah langkah-langkah mudah yang Anda dapat lakukan sendiri di rumah sebagai cara pencegahan demam berdarah di rumah:

  1. Menerapkan kebiasaan 3M (Menutup, Menguras & Mengubur)
  2. Menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya
  3. Mencegah terkena gigitan nyamuk
  4. Menjaga kondisi badan tetap sehat

1. Menerapkan kebiasaan 3M (Menutup, Menguras & Mengubur)

Menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi dan mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Larva atau jentik nyamuk akan berkembang baik di genangan air dalam waktu sekitar seminggu.

Penting bagi Anda untuk menghapus segala materi atau benda-benda yang dapat berpotensi menjadi tempat berkembangnya larva nyamuk, misalnya seperti:

  • Pot bunga
  • Kaleng bekas
  • Ban bekas
  • Barang-barang lainnya yang menampung genangan air

Anda juga dapat menggunakan bubuk abate yang ditebar pada selokan, kolam dan penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk

2. Menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya

Ada beberapa cara agar rumah tidak banyak nyamuk, salah satunya adalah dengan cara menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya melalui:

  • Menjaga kondisi rumah tidak dalam kondisi lembab tanpa ada cahaya masuk.
  • Menghindari untuk menumpuk dan menggantung pakaian bekas dalam waktu yang lama.
  • Merapikan semak-semak dan tanaman di halaman rumah secara rutin.
  • Memastikan agar air di selokan tetap mengalir dan tidak terhambat oleh puing-puing atau sampah.

3. Mencegah terkena gigitan nyamuk

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti, misalnya melalui:

  • Menggunakan lotion atau spray anti nyamuk
  • Mengenakan pakaian yang tertutup, khususnya ketika harus beraktivitas saat fajar atau senja (karena aktivitas nyamuk Aedes umumnya terjadi pada waktu ini)

4. Menjaga kondisi badan tetap sehat

Kondisi badan yang kuat dapat membantu tubuh untuk menangkal virus yang masuk sehingga meskipun terkena gigitan nyamuk, virus tidak akan berkembang dengan baik di tubuh orang yang sehat.

Gigitan nyamuk

Pelajari lebih lanjut ciri-ciri gigitan nyamuk dan cara mencegah gigitan nyamuk

Hubungi kami

7 cara agar rumah tidak banyak nyamuk

Pelajari 7 langkah sederhana untuk mencegah rumah banyak nyamuk dengan Rentokil disini