Kelola bisnis Anda
© 2025 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh jenis nyamuk Aedes Aegypti. Virus dengue diketahui sebagai infeksi arbovirus yang paling umum ditemukan kasusnya di daerah tropis dan subtropis.
Menurut keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insiden atau kasus DBD telah tumbuh secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Diperkirakan terdapat 100 - 400 juta infeksi setiap tahun, dimana wilayah Asia menyumbangkan kurang lebih 70% kasus DBD dari total kasus yang ditemukan di seluruh dunia (Sumber: WHO, 2020).
Hubungi Rentokil hari ini untuk mencegah perkembangbiakan jenis nyamuk berbahaya di properti Anda.
Dengan cukup tingginya angka kematian yang disebabkan oleh DBD dari tahun ke tahun, menunjukan bahwa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk satu ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia.
Hal ini juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di benua Asia dengan iklim tropis, dimana tingkat curah hujan dan perubahan suhu cukup tinggi disertai dengan lonjakan urbanisasi yang terjadi setiap tahunnya.
Di Indonesia, kasus DBD pertama kali ditemukan di tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya. Terdapat 96 kasus yang ditemukan di 2 kota besar dengan 56 jumlah kasus yang telah dikonfirmasi sebagai kasus DBD dan menewaskan 16 orang, sehingga rata-rata tingkat kematian karena DBD mencapai angka 17%.
Jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat DBD paling besar terjadi pada tahun 2016 di Indonesia. Pada saat itu, jumlah kasus DBD mencapai 204.171 kasus, dengan korban meninggal dunia mencapai 1.598 orang.
Meskipun jumlah kasus dan korban meninggal dunia terus menurun di tahun-tahun berikutnya, namun penyakit demam berdarah terus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang rentan akan penularan penyakit DBD di antara beberapa negara endemis DBD di Asia Tenggara lainnya.
Penularan DBD diawali dengan berpindahnya virus dengue yang ditularkan oleh jenis nyamuk berbahaya, Aedes Aegypti. Pada awalnya nyamuk Aedes betina akan menggigit orang yang sudah terinfeksi virus dengue. Kemudian sekitar 10 hingga 12 hari berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva (air liur) nyamuk tersebut. Lalu nyamuk tersebut akan menginfeksi orang lain dengan cara menggigit orang yang sehat.
Virus dengue juga diketahui dapat menular melalui transfusi darah atau donasi organ. Apabila seseorang yang sudah terkena virus dengue mendonasikan darah atau organ tubuhnya kepada orang lain yang sehat, maka orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut.
Selain itu, virus dengue juga diketahui dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama masa kehamilan atau ketika anak tersebut dilahirkan.
Penyakit DBD juga dikenal sebagai “breakbone fever" atau demam sendi karena efek gejala DBD yang menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.
Berikut ini adalah sejumlah tanda dan gejala demam berdarah pada orang dewasa, antara lain:
Pada beberapa kasus yang lebih serius, demam berdarah juga dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa manusia. Berikut ini gejala serius yang dapat DBD timbulkan:
Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Sehingga, penularan demam berdarah dapat dimulai dengan cara mengendalikan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti disekitar rumah Anda.
Berikut ini adalah langkah-langkah mudah yang Anda dapat lakukan sendiri di rumah sebagai cara pencegahan demam berdarah di rumah:
Menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi dan mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Larva atau jentik nyamuk akan berkembang baik di genangan air dalam waktu sekitar seminggu.
Penting bagi Anda untuk menghapus segala materi atau benda-benda yang dapat berpotensi menjadi tempat berkembangnya larva nyamuk, misalnya seperti:
Anda juga dapat menggunakan bubuk abate yang ditebar pada selokan, kolam dan penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk
Ada beberapa cara agar rumah tidak banyak nyamuk, salah satunya adalah dengan cara menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya melalui:
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti, misalnya melalui:
Kondisi badan yang kuat dapat membantu tubuh untuk menangkal virus yang masuk sehingga meskipun terkena gigitan nyamuk, virus tidak akan berkembang dengan baik di tubuh orang yang sehat.
Pelajari lebih lanjut ciri-ciri gigitan nyamuk dan cara mencegah gigitan nyamuk
Pelajari 7 langkah sederhana untuk mencegah rumah banyak nyamuk dengan Rentokil disini