150808 Contact us Request a callback

Top 4 Mosquito Borne Diseases

Being located in a tropical region, Indonesia is no stranger to mosquito-related diseases such as Dengue and the recent Zika incidents. There has been more interest in the latter with the epidemic that started in the America region. Here is a rundown of mosquito-borne diseases.

1. Dengue

Dengue is one of the most common diseases transferred by Mosquitoes, and also one of the deadliest. Dengue is caused by the dengue virus which has five different types, and carried by the Aedes Aegypti species. 

According to studies, the Aedes Aegypti mosquito prefers to rest indoors and are daylight feeders feed on humans during daylight hours, with its peak biting periods mostly in the morning and before dark in the evening.

The dengue virus is transmitted from person to person when the Aedes Aegypti sucks a dengue-infected person, which results in the mosquito being infected with the dengue virus. After about one week, the mosquito can transmit the virus while biting a healthy person, thus infecting them with the dengue virus as well.

When one is infected by a strain of dengue virus, it is advisable to get plenty of rest, drink plenty of fluids, and see a doctor for close monitoring. Symptoms of Dengue fever include headaches, high fever, vomiting, muscle pains, and skin rash.

Since there is no specific medicine to treat dengue infection, treatment relies heavily on a person’s immune system. Recovery can take as little as two days to as long as two weeks, depending on the severity. It is critical to learn how to control the adult mosquito population to avoid the risks of being bitten by a female mosquito.

2. Zika

The Zika virus is another disease spread by the Aedes Aegypti and Aedes albopictus mosquitos.  The virus is said to have been first isolated in the Zika Forest Uganda, from which it was named. 

The first instances of this disease were concentrated in the African and Asian region; but in recent decades, it has spread to the Americas, particularly with the 2015 and 2016 epidemic. 

Zika and Dengue have similar symptoms: Fever, headache, muscle and joint pains, etc. However, Dengue can lead to Dengue Hemorrhagic Fever, where symptoms may progress to massive bleeding, shock, and death. Zika, on the other hand, may cause Microcephaly in infants – a birth defect wherein a baby’s head is smaller than expected - and other neurological defects. A blood test is needed to identify if a person has Zika or Dengue.

Like Dengue, there is no treatment for Zika. The best way prevent Zika is to protect yourself from mosquitos by reducing the level of both adult mosquito population and keeping your house clear of mosquito breeding areas.

3. Chikungunya

The Chikungunya virus was first discovered during an outbreak in Tanzania in 1952, where its name was derived from the Makonde word meaning "that which bends up" due to the stooped posture developed from the arthritic symptoms of the disease.

The chikungunya virus is primarily transmitted by Aedes Aegypti mosquitoes. The disease mostly occurs in Asia, Africa, and India.  Symptoms usually start with having an abrupt onset of fever, often followed by severe joint pain, skin rash, headache, or nausea.  

Currently, there is no specific antiviral drug treatment or vaccine for chikungunya, and travelers should take extra precaution when traveling to these malaria-risk countries by protecting yourself from being bitten by using mosquito repellents, wearing long-sleeved shirts and long pants and keep cool and dry from perspiration. Find out the reasons why mosquito bites you more than others and how to prevent mosquito bites.

4. Malaria

Like Dengue, Malaria is also a life-threatening disease transmitted mosquitos. Malaria is caused by a Plasmodium parasite which is transmitted by the Anopheles mosquito. Plasmodium parasites multiply in the person’s liver before infecting and destroying red blood cells.

The Anopheles mosquito usually bites at night, and rests indoor and outdoor depending on the species; they also prefer clean and unpolluted water to breed in. Anopheles mosquitos prefer darker areas, too.

If you’re bitten by an Anopheles mosquito with Malaria, symptoms develop within ten days to a month after the infection.  Symptoms include fever, joint and muscle pain, vomiting, diarrhea, and jaundice in severe cases. Immediate medical attention is advised for those who contracts Malaria. They tend to live in sea water or swamps, so you should consider taking extra care when nearing these locations.

Any of these diseases can be potentially life-threatening if not addressed at the early stages. As with many things, prevention is better than cure, so taking preventive measures is important to avoid facing these risks.  It is also recommended that homes and work places to have regular inspection of potential breeding sites and adopting adequate outdoor and indoor mosquito control treatments by a professional.

Mosquito

Demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit paling berbahaya dan mematikan di dunia yang dibawa oleh nyamuk. DBD atau virus dengue memiliki 5 tipe yang berbeda dan virus ini ditularkan oleh nyamuk betina, terutama dari spesies nyamuk Aedes Aegypti atau yang dikenal dengan sebutan nyamuk DBD bagi orang Indonesia.

Menurut sebuah penelitian, spesies nyamuk DBD lebih memilih untuk beristirahat di dalam ruangan (indoor) dan gigitan nyamuk jenis ini lebih sering terjadi pada siang hari dengan periode puncak pada pagi hari dan sebelum gelap di malam hari.

Bagaimana nyamuk aedes bisa menularkan DBD?

Virus dengue ditularkan dari orang ke orang ketika nyamuk Aedes Aegypti menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus.

Setelah satu minggu, nyamuk dapat menularkan virus dengan cara menggigit orang yang sehat sehingga nyamuk menginfeksi mereka dengan virus dengue yang serupa.

Apa saja gejala penyakit DBD?

Gejala demam berdarah antara lain, adalah:

  • Demam tinggi
  • Rasa sakit kepala yang parah
  • Nyeri di belakang mata
  • Nyeri sendi dan otot
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam pada kulit

Ketika seseorang terinfeksi virus dengue, sangat disarankan untuk penderita beristirahat dengan cukup, mengonsumsi cukup cairan dan meminta pertolongan medis dari dokter untuk pemantauan ketat.

Apa obat untuk gejala DBD?

Karena hingga kini belum ada pengobatan yang khusus untuk mengobati infeksi virus dengue, pengobatan yang ada sangat bergantung pada sistem kekebalan tubuh seseorang.

Proses pemulihan akan memakan waktu 2 hari hingga 2 minggu, tergantung dengan tingkat keparahan kondisi dan kekebalan tubuh penderita.

2. Zika

Virus Zika adalah penyakit berbahaya lain yang disebabkan oleh spesies nyamuk jenis Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang pertama kali terdeteksi di hutan Zika di daerah Uganda.

Kasus pertama penyakit ini ditemukan di wilayah Afrika dan Asia - namun dalam beberapa dekade terakhir telah menyebar ke wilayah Amerika, terutama di periode 2015 - 2016.

Bagaimana penularan virus Zika?

Virus Zika ditularkan dari manusia ke manusia oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina yang terinfeksi.

Selama periode satu minggu, infeksi virus Zika dapat ditemukan dalam darah dan ditularkan dari orang yang terinfeksi ke nyamuk lain melalui gigitan nyamuk yang umumnya terjadi pada siang hari.

Apa saja gejala penyakit Zika?

Zika dan demam berdarah memiliki gejala yang cukup sama, seperti:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Timbulnya ruam dan gatal di seluruh tubuh
  • Nyeri sendi (dengan kemungkinan pembengkakan, terutama pada persendian kecil tangan dan kaki)
  • Nyeri otot
  • Nyeri pada bagian punggung bawah
  • Mata merah (konjungtivitis)

Yang membedakan antara penyakit demam berdarah dan Zika antara lain adalah:

  • Gejala virus Zika berlangsung selama beberapa hari atau minggu hingga akhirnya mereda. Sedangkan demam berdarah bisa berlangsung selama berminggu-minggu dan dapat berkembang menjadi perdarahan, syok hingga potensi kematian.
  • Di sisi lain, virus Zika dapat menyebabkan mikrosefali atau kondisi neurologis yang menjadikan kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal pada saat kelahiran. Tes darah diperlukan untuk mengidentifikasi apakah seseorang menderita Zika atau demam berdarah.

Apa obat untuk gejala virus Zika?

Sama seperti demam berdarah, hingga kini belum ada pengobatan untuk virus Zika. Cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menghindari gigitan nyamuk ini adalah dengan mengurangi tingkat populasi nyamuk dewasa dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat yang disukai untuk nyamuk berkembang biak di tempat Anda.

3. Chikungunya

Chikungunya adalah virus yang ditularkan oleh spesies nyamuk jenis Aedes Aegypti dan wabah penyakit ini pertama kali ditemukan di Tanzania pada tahun 1952.

Nama chikungunya itu sendiri diadaptasi dari etnis Makonde yang berarti “membungkuk” berdasarkan pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi seperti rematik.

Bagaimana penularan chikungunya?

Virus Chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes Albopictus mosquitoes kepada manusia. Nyamuk menjadi terinfeksi ketika mereka menggigit orang yang sudah terinfeksi virus dan nyamuk yang sudah terinfeksi kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain melalui gigitan.

Apa saja gejala penyakit chikungunya?

Gejala awal penderita penyakit chikungunya antara lain adalah:

  • Demam tinggi
  • Nyeri sendi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan sendi
  • Munculnya ruam pada kulit

Apa obat untuk gejala chikungunya?

Saat ini belum ada pengobatan atau vaksin anti-virus khusus untuk penyakit chikungunya. Umumnya penyakit berbahaya ini terjadi di wilayah Asia, Afrika dan India, sehingga pelancong harus lebih ekstra berhati-hati saat bepergian ke negara-negara berisiko penyakit chikungunya ini.

Meskipun demikian ada beberapa cara melindungi untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan obat nyamuk (lotion atau spray), mengenakan  kaos dan celana lengan panjang dan tertutup selama di area outdoor, serta menjaga diri tetap kering dari keringat.

4. Malaria

Malaria

Serupa dengan demam berdarah, malaria juga merupakan penyakit berbahaya dan mematikan yang dapat ditularkan oleh nyamuk. Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk malaria atau spesies nyamuk Anopheles. Parasit plasmodium berkembang biak di hati orang sebelum menginfeksi dan menghancurkan sel darah merah.

Bagaimana penularan malaria?

Orang yang terkena penyakit malaria umumnya karena digigit oleh nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi. Hanya nyamuk Anopheles terinfeksi yang dapat menularkan malaria, karena mereka telah membawa parasit plasmodium yang dapat memasuki aliran darah ketika mereka menggigit Anda.

Apa saja gejala penyakit malaria?

Jika Anda terkena gigitan nyamuk Anopheles dengan Malaria, gejalanya dapat berkembang dalam waktu sepuluh hari sampai sebulan setelah infeksi.

Beberapa gejala penyakit malaria meliputi:

  • Badan menggigil
  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Berkeringat yang terus menerus
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Pada kasus yang parah menimbulkan gejala ikterus ata pewarnaan kuning yang tampak pada kulit manusia

Apa obat untuk gejala malaria?

Pertolongan medis sangat disarankan bagi mereka yang terkena gejala penyakit malaria.

Nyamuk Anopheles adalah spesies nyamuk yang menggigit di malam hari karena lebih memilih untuk berkeliaran di daerah gelap. Mereka dapat beristirahat di area luar dan dalam rumah tergantung dengan spesies nya, juga lebih memilih untuk berkembang biak di air yang bersih dan tidak berpolusi.

Perlu Anda ketahui, nyamuk Anopheles cenderung hidup di air laut atau rawa, jadi sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk berhati-hati saat mendekati lokasi-lokasi seperti ini.

Cara mencegah nyamuk berkembang biak dan menggigit

Tidak diragukan lagi apabila ada banyak jenis nyamuk dapat menyebabkan penyakit - karenanya penting bagi Anda untuk dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti ataupun anopheles di tempat Anda.

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah jenis-jenis nyamuk berbahaya untuk berkembang biak dan menggigit Anda:

Cara mencegah nyamuk berkembang biak di tempat Anda

  • Pastikan saluran pembuangan tetap bersih dan tidak mampet
  • Pastikan selokan air tidak terhalang
  • Menutup tempat penampungan air seperti ember atau bak mandi agar tidak menjadi tempat jentik-jentik nyamuk muncul
  • Jangan meninggalkan genangan air di lingkungan rumah, misalnya pada piring pot
  • Selalu menutup jendela saat senja, lengkapi jendela Anda dengan kawat nyamuk

Cara mencegah nyamuk berbahaya menggigit Anda

  • Ketika berada di luar rumah pada saat senja atau fajar, sangat disarankan untuk bagi Anda untuk mengenakan pakaian lengan panjang, celana panjang, alas kaki dan topi untuk mengurangi potensi tergigit oleh nyamuk
  • Gunakan semprotan atau lotion anti nyamuk sebagai perlindungan ekstra dari gigitan nyamuk

Jika masalah nyamuk di rumah terus berulang, hubungi Rentokil Indonesia hari ini juga untuk mendapatkan layanan pengendalian nyamuk untuk jangka panjang.

Ahli kami dapat memberikan cara yang paling aman dan efektif mengusir nyamuk di tempat Anda, dilengkapi dengan saran untuk mencegah nyamuk berkembang biak di tempat Anda.

Mosquito control services

Protecting Indonesian homes and businesses for over 50 years

  • Safe, effective, environmentally-friendly pest control
  • A broad range of mosquito control options to suit your home and business needs
  • With over 2,800 local, accredited pest controllers, we provide a fast-response service across Indonesia
Find out more

Related posts