Kelola bisnis Anda
© 2024 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia hanya memiliki 2 musim utama sepanjang tahun, yaitu musim kemarau (panas) dan musim penghujan. Musim kemarau umumnya berlangsung dari Juni hingga Agustus setiap tahun, diikuti oleh musim hujan yang biasanya terjadi dari Desember hingga Februari.
Namun, belakangan ini, cuaca di Indonesia seringkali berubah-ubah dan tidak menentu. Hal ini menimbulkan pertanyaan, "Apa yang menyebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu belakangan ini?". Berikut jawabannya!
Belakangan ini, kita seringkali merasakan perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem setiap harinya. Misalnya, cuaca panas dominan sepanjang siang hari dapat berubah menjadi hujan yang cukup intens di sore hingga malam hari.
Secara umum, perubahan cuaca dari panas ke hujan dalam satu hari dikenal dengan istilah musim pancaroba. Musim pancaroba atau musim peralihan di Indonesia ditandai dengan perubahan cuaca yang ekstrem dan tidak menentu sebelum peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Perubahan cuaca yang ekstrem dan tidak menentu belakangan ini memiliki dampak negatif bagi manusia. Selain menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit akibat fluktuasi suhu yang drastis dan kelembaban udara yang tinggi, perubahan cuaca yang tidak stabil juga memicu kemunculan hama di rumah.
Setelah mengetahui alasan atau penyebab utama cuaca yang tidak menentu belakangan ini di Indonesia, muncul pertanyaan baru di benak setiap pemilik rumah, apakah ada pengaruh kemunculan hama di rumah dengan perubahan cuaca di Indonesia? Jawabannya singkatnya adalah ya.
Beberapa jenis hama diketahui lebih sering muncul di cuaca dingin atau hujan, sementara yang lain lebih sering muncul saat cuaca panas. Bahkan ada beberapa jenis hama yang muncul di rumah tanpa memandang cuaca, artinya mereka dapat kapan saja muncul baik saat musim hujan maupun musim panas. Hama apa sajakah itu? Mari kita baca bersama-sama di artikel ini!
Berikut adalah 5 hama yang sering muncul di rumah beserta penjelasannya terkait kondisi dan perubahan cuaca.
Pilih salah satu dari 5 hama diatas untuk mengetahui apa yang menyebabkan kemunculannya berdasarkan cuaca.
Nyamuk adalah hama yang muncul tanpa pandang bulu terhadap cuaca, menjadi masalah utama di rumah baik pada musim hujan maupun musim panas di Indonesia.
Pada musim hujan, genangan air akibat hujan deras menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk betina meletakkan telurnya di genangan air, seperti di dalam pot tanaman, ban bekas, kaleng-kaleng bekas dan tempat-tempat lainnya yang dapat menampung air hujan.
Setelah larva nyamuk berkembang biak selama beberapa hari, mereka akan berubah menjadi pupa sebelum akhirnya menjadi nyamuk dewasa yang siap menggigit anggota keluarga Anda di rumah.
Di sisi lain, musim panas memberikan kondisi yang sangat hangat dan kering, yang ternyata juga disukai oleh nyamuk. Cuaca yang panas dan kering membuat nyamuk lebih aktif mencari mangsa untuk menghisap darah. Selain itu, pada musim panas juga, orang cenderung lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, sehingga meningkatkan risiko terkena gigitan nyamuk.
Selain nyamuk, tikus juga merupakan jenis hama rumah lainnya yang sering muncul di musim hujan dan musim panas.
Di musim hujan, tikus cenderung mencari tempat yang lebih kering untuk berlindung dan membangun sarang agar terhindar dari air hujan. Mereka masuk ke rumah melalui beberapa cara seperti melalui celah-celah kecil di dinding, atap yang rusak atau menggunakan saluran air dan saluran listrik. Tikus juga mencari makanan yang lebih mudah ditemukan di musim hujan karena genangan air dapat membawa sampah organik dan sumber makanan lainnya ke dekat rumah.
Di sisi lain, musim panas memberikan kondisi yang hangat dan kering – sehingga menjadikan tikus lebih aktif mencari makanan di area luar rumah atau outdoor. Pertumbuhan tanaman yang subur di musim panas juga menjadi tempat persembunyian potensial bagi tikus.
Kemunculan tikus, baik di musim hujan maupun musim panas, dapat berdampak negatif bagi manusia. Dampak pertama adalah masalah kesehatan, sedangkan dampak kedua adalah potensi kerusakan properti. Tikus dapat membawa penyakit berbahaya ke manusia melalui kotoran, urin, dan air liur mereka. Beberapa contoh penyakit yang dapat dibawa oleh tikus antara lain Leptospirosis, Hantavirus, dan Salmonellosis.
Ketika tikus dapat memasuki rumah Anda, mereka diketahui berpotensi untuk merusak berbagai hal karena kebiasaan mereka yang menggerogoti barang, seperti kabel listrik yang dapat menyebabkan korsleting atau kebakaran, peralatan rumah tangga seperti peralatan memasak, pakaian, dan furniture hingga mencemari dan merusak bahan makanan Anda di dapur.
Siapa yang tidak benci dengan kecoa? Selain dikenal sebagai binatang yang menjijikan, binatang kecoa juga dikenal sebagai pembawa potensial penyakit dan bakteri berbahaya.
Namun sayangnya binatang menjijikan satu ini hampir dapat dipastikan “muncul” sepanjang tahun di dalam ataupun sekitar rumah Anda tanpa terlalu dipengaruhi oleh musim hujan atau panas. Meskipun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kemunculan kecoa. Berikut penjelasannya!
Ketika musim hujan tiba, kelembaban udara yang tinggi menciptakan kondisi yang ideal bagi kecoa untuk berkembang biak dengan lebih cepat. Musim hujan juga membuat mereka lebih aktif mencari tempat untuk bersarang dan mencari sumber makanan di berbagai tempat di dalam rumah yang memiliki tingkat kelembaban lebih tinggi dibanding lainnya, seperti kamar mandi, dapur dan gudang.
Sementara itu, di musim panas, suhu yang hangat dan kering juga dapat mempengaruhi aktivitas kecoa. Mereka dapat menjadi lebih aktif di malam hari saat suhu udara lebih dingin, mencari makanan dan tempat perlindungan di sekitar rumah.
Melihat fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa kecoa merupakan salah satu jenis hama yang meresahkan bagi setiap pemilik rumah sepanjang tahun. Hal ini disebabkan oleh kemampuan mereka untuk bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, baik dalam cuaca dingin maupun panas.
Berbeda dengan tiga hama diatas, lalat merupakan jenis hama rumahan yang lebih banyak ditemukan di musim panas karena di musim penghujan mereka cenderung berlindung dari hujan dan kondisi lembab yang mereka tidak sukai.
Lalat sangat membutuhkan udara kering dan hangat untuk berkembang biak dengan baik. Suhu yang lebih tinggi mempercepat siklus hidup lalat - mulai dari telur menjadi larva, dan larva kemudian menjadi lalat dewasa jika dibandingkan dengan saat musim dingin atau hujan.
Selain itu, musim panas juga memberikan lebih banyak sumber makanan bagi lalat, seperti tumpukan sampah organik atau dedaunan yang membusuk. Sedangkan pada saat musim hujan, sumber makanan lalat menjadi lebih terbatas karena kondisi lingkungan yang lembab dapat mengurangi jumlah makanan yang tersedia untuk mereka.
Lalat dapat membawa bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit jika terkontaminasi dengan makanan atau permukaan yang sering disentuh saat mereka menemukan akses masuk ke dalam rumah.
Sejatinya semut merupakan salah satu jenis hama yang aktif sepanjang tahun tanpa memandang cuaca atau musim. Namun demikian, lebih banyak spesies atau jenis semut diketahui lebih aktif di musim panas. Mengapa demikian?
Musim panas adalah saat yang ideal bagi semut untuk mencari makanan karena cuaca hangat dan kering membuat sumber makanan lebih mudah ditemukan. Mereka biasanya masuk ke dalam rumah mencari makanan yang terbuka atau tidak tertutup rapat.
Selain itu, musim panas juga merupakan periode reproduksi yang subur bagi semut, di mana koloni semut akan berkembang biak dengan cepat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang melimpah selama musim panas.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hama rumah selama musim panas maupun hujan, sehingga rumah Anda menjadi tidak menarik bagi hama.
Tidak ada hal yang mudah ketika mencoba untuk membasmi hama di rumah sendiri tanpa bantuan dari jasa profesional saat musim hujan maupun musim panas. Sehingga cara terbaik untuk membasmi hama di rumah adalah dengan meminta bantuan dari perusahaan pengendali hama terpercaya di dekat Anda.
Rentokil merupakan perusahaan pengendali hama terpercaya selama lebih dari 50 tahun di Indonesia untuk mengatasi berbagai masalah hama di rumah seperti tikus, nyamuk, lalat, kecoa, dan semut. Dengan menggunakan bahan dan teknik yang efektif, layanan pest control dari Rentokil dapat membantu Anda mengatasi masalah hama secara efisien dan aman.
Hubungi Rentokil hari ini di 150808 atau isi online form untuk layanan pengendalian hama di rumah Anda.
Melindungi rumah dan bisnis di Indonesia selama lebih dari 50 tahun