Kelola bisnis Anda
© 2025 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
8-MINUTES READ
Pada pertengahan April, setidaknya terdapat hampir 4.000 lebih kasus baru virus corona (COVID-19) di Indonesia menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seiring dengan semakin tinggi dan cepatnya penambahan jumlah kasus baru virus corona di Indonesia selama 2 bulan terakhir, memaksa berbagai bisnis dan perkantoran untuk menutup sementara waktu kegiatan bisnis untuk umum guna memutus rantai infeksi virus di tengah pandemi COVID-19.
Ketika kebanyakan orang melakukan karantina mandiri di rumah dan banyak bisnis memutuskan untuk menutup lokasi fisik mereka untuk membatasi orang berkumpul di ruang publik, tidak berarti bahwa hama tikus juga melakukan hal yang serupa dengan manusia.
Tikus selalu menjadi gangguan nyata bagi banyak bisnis, dan tetap “beroperasi” normal - bahkan menjadi jauh lebih agresif dalam mencari makan selama tidak ada aktivitas manusia di sekitar mereka.
Cari tahu alasan kenapa banyak tikus keluar dari sarangnya dan lebih agresif dalam mencari makan selama masa pandemi COVID-19 terjadi.
Tikus adalah hama yang dapat dengan mudah beradaptasi dan bertahan hidup di berbagai habitat yang berbeda. Meskipun demikian, mereka akan lebih memilih untuk tinggal di dekat manusia agar lebih mudah mendapatkan sumber makanan yang umumnya berasal dari sisa-sisa makanan dan sampah yang dibuang oleh manusia.
Meskipun setiap jenis semut memiliki tingkat toleransi yang berbeda dalam menahan lapar, sejatinya tikus mampu hidup lebih lama tanpa air dibandingkan tanpa makanan. Secara umum tikus tidak dapat bertahan hidup lebih lama dari 2 minggu tanpa makan.
Ketika perilaku manusia berubah selama pandemi COVID-19, hal ini juga rupanya membuat tikus cukup kesulitan dalam menemukan sumber makanannya. Koloni tikus kini terpaksa harus keluar dari tempat persembunyiannya dan semakin agresif dalam mencari makanan yang tidak lagi mudah ditemukan saat ini.
Karena tidak ada aktivitas manusia di berbagai pusat perbelanjaan, gedung perkantoran atau toko dan restoran, berarti tidak ada lagi makanan manusia yang dapat dimakan tikus. Akibatnya, koloni tikus yang sedang kelaparan ini terpaksa untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain di mana masih ada manusia dalam keputusasaannya mencari makan.
Tikus kelaparan ini akan berkeliaran di sekitar lingkungan, dan menyerbu rumah-rumah untuk mencari makanan - karena di tempat itulah kini terdapat aktivitas manusia dan sisa-sisa makanan yang dibuang. Maka jangan heran apabila keadaan dimana biasanya tidak ada masalah tikus di rumah, kini menjadi suatu hal yang serius selama masa periode karantina mandiri COVID-19 di rumah.
Pada masa ini, sangat disarankan apabila Anda segera menghubungi pengendali tikus rumah profesional untuk dapat berkonsultasi cara mengusir tikus yang merajalela di rumah hari ini.
Ada beberapa jenis hama yang dapat berkembang biak atau berkembang biak dengan cepat, dan tikus adalah salah satunya.
Tikus dapat berkembang biak dengan cepat sebab mereka tidak memiliki musim kawin seperti hama-hama lain pada umumnya. Ini berarti mereka mampu menempati rumah atau bangunan dengan cepat jika populasinya dibiarkan tidak terkendali.
Situasi saat ini di mana banyak bisnis memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan operasional selama pandemi COVID-19 tentu menjadi waktu yang tepat digunakan oleh tikus untuk berkembang biak di bangunan kosong tanpa terlihat dan terganggu kehadiran manusia.
Hanya perlu sepasang tikus yang bersembunyi di atas atap suatu bangunan untuk memproduksi sekitar 10 anak tikus. Setelah kurun waktu enam bulan, tikus bahkan dapat menghasilkan kurang lebih 50 ekor tikus baru. Tikus mencapai kematangan seksual setelah 4-5 minggu, artinya populasi tikus dapat membengkak dari 2 tikus menjadi sekitar 1.250 dalam satu tahun!
Tentu bukan tanpa alasan apabila tikus seringkali disebut sebagai “tamu tak diundang” oleh banyak orang. Bagaimana tidak? Hewan yang erat kaitannya dengan sampah dan kotoran ini membawa dampak yang sangat buruk kepada manusia dan sebuah bangunan:
Meskipun sampai saat ini belum ada laporan bahwa tikus yang membawa atau menyebabkan COVID-19, namun tikus adalah hama yang diketahui membawa setidaknya 55 bakteri patogen berbeda atau mikroorganisme penyebab penyakit yang tersebar di tubuhnya, ini termasuk:
Tikus adalah sumber penyakit, dimana diantaranya dapat menyebabkan penyakit serius yang ditularkan melalui kontak langsung dengan liur, urin, kotoran dan gigitan tikus yang terinfeksi. Berikut ini adalah beberapa penyakit berjangkit dibawa oleh tikus:
Ketika tikus berhasil masuk ke dalam suatu bangunan, bukan tidak mungkin apabila kebiasaan destruktif mereka menjadikan Anda harus mengeluarkan biaya perbaikan yang cukup besar di kemudian hari.
Pada kebanyakan kasus yang ditemukan di industri pengolahan makanan, tikus tidak hanya memakan dan mengkontaminasi bahan baku makanan yang akan diolah, lebih dari itu tikus sering menyebabkan kerusakan pada kemasan makanan yang siap dikirim.
Disisi lain, tikus juga dapat menimbulkan masalah serius dengan terus-menerus menggigit banyak bahan di dalam atau di sekitar bangunan rumah atau bisnis Anda seperti struktur kayu, pipa, dan kabel listrik. Hal ini dilakukan tikus karena gigi tikus terus bertumbuh sepanjang hidup mereka.
Oleh karenanya, mengunyah atau menggigit benda seperti kabel listrik tentu akan sangat membantu tikus untuk menjaga gigi mereka agar tidak tumbuh terlalu besar dan tajam. Namun jika hal ini dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin apabila Anda akan menghadapi masalah besar pada bangunan seperti hubungan pendek atau korsleting, hingga kebakaran.
Selama masa yang tidak pasti seperti saat ini, layanan pengendalian tikus menjadi sangat penting, terkhusus untuk properti bisnis dan komersial dalam memastikan perlindungan total dari risiko yang mungkin muncul dari serangan tikus selama bisnis tidak beroperasi normal.
Tikus dapat menyebarkan penyakit berbahaya pada manusia dan berpotensi merusak bangunan Anda di waktu yang bersamaan. Dengan membiarkan populasi tikus tidak terkendali pada waktu yang cukup lama selama periode karantina mandiri, tentu akan menempatkan bangunan dan pekerja Anda dalam bahaya ketika bisnis kembali beroperasi normal.
Selalu ada hal baik dalam setiap situasi yang buruk sekalipun. Tikus yang kelaparan akan jauh lebih menerima makanan dari perangkap yang diberi umpan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk dapat usir tikus selamanya di properti Anda.
Hubungi Rentokil untuk segera menjadwalkan layanan pengendalian tikus di rumah atau bisnis Anda - bahkan selama periode karantina mandiri COVID-19.
Melindungi rumah dan bisnis di Indonesia selama lebih dari 50 tahun