Kelola bisnis Anda
© 2025 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Membayangkan seperti apa penampakan kecoa tentu dapat membuat bulu kuduk Anda merinding seketika. Reaksi ini tentu tidak berlebihan terutama jika Anda mengetahui apabila serangga merayap satu ini identik dengan kotoran dan kemampuannya untuk menyebarkan penyakit dengan mencemari makanan manusia melalui kuman yang terbawa dari tempat-tempat kotor seperti kakus dan tempat pembuangan sampah.
Terlepas dari bagaimana perasaan Anda ketika melihat mereka, berikut adalah beberapa fakta unik tentang kecoa yang perlu Anda ketahui!
Rentokil telah merangkum beberapa fakta unik tentang kecoa yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya.
Inilah 10 pilihan teratas fakta kecoa yang perlu Anda ketahui:
Pilih salah satu fakta kecoa di atas untuk langsung membaca secara lengkap fakta kecoa yang sudah Rentokil rangkum untuk Anda.
Kecoa adalah pengumpan oportunistik atau dengan kata lain serangga menjijikan ini akan memakan apapun yang mereka lihat dan temukan. Dari sebagian besar makanan yang manusia sukai hingga hal-hal yang bahkan tidak terpikirkan dapat dimakan sama sekali oleh manusia, misalnya seperti lem, kertas, kulit dan bahan organik yang membusuk. Lebih buruknya lagi, mereka tidak enggan makan kecoa lain jika sumber makanan semakin sulit ditemukan.
Kanibalisme pada kecoa didasarkan setidaknya oleh dua faktor: makan dan populasi. Ketika populasi kecoa mencapai jumlah yang besar dan sumber makanan semakin langka, mereka seringkali berubah menjadi hewan kanibal untuk dapat makan dan membantu mengurangi jumlah populasi kecoa di suatu tempat.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa kecoa telah ada sejak lama. Banyak penelitian sains yang mengidentifikasi dan mempelajari kecoa dalam beberapa tahun terakhir menjelaskan bahwa fosil kecoa yang pernah ditemukan telah berusia 300-350 juta tahun atau dengan kata lain mereka sudah ada dari zaman periode karbon!
Kecoa adalah serangga yang produktif. Kecoa betina menghasilkan telur mereka dalam bentuk kapsul yang dikenal dengan sebutan ootheca.
Kecoa betina tidak memerlukan pasangan atau kecoa jantan untuk bertelur. Dalam kondisi yang ideal kecoa betina dapat menghasilkan 300 - 400 telur selama hidupnya, dan setidaknya kecoa betina meletakan 20 - 30 telur dalam sehari. Periode kehamilan kecoa betina antara 30 - 60 hari sebelum telur kecoa menetas ke tahap siklus hidup berikutnya, nimfa.
Rata-rata siklus hidup kecoa akan memakan waktu dari beberapa bulan hingga mencapai 2 tahun. Meskipun demikian, siklus hidup kecoa sangat bergantung pada jenis kecoa dan kondisi lingkungan.
Pelajari lebih lanjut mengenai siklus hidup kecoa di sini
Jika ada pertanyaan: apakah kecoa dapat melalui atau melewati celah-celah yang kecil? Maka jawabannya adalah ya. Mirip dengan tikus, kecoa juga merupakan hewan yang memiliki kemampuan untuk melewati celah-celah terkecil sekalipun.
Hal ini disebabkan karena kecoa memiliki kerangka tubuh yang sangat fleksibel. Kecoa mampu melalui celah kecil yang berukuran seperempat lebih kecil dari tubuh mereka dengan cara meratakan rangka luar tubuh atau eksoskeleton mereka dan melebarkan kaki mereka ke samping.
Ya, yang Anda baca memang benar adanya. Karena siapa yang sangka jika kecoa bisa bertahan hidup tanpa kepala selama seminggu.
Bagaimana bisa kecoa dapat hidup tanpa kepala?
Kecoa tidak memerlukan kepala untuk dapat bernapas. Sistem pernapasan kecoa menggunakan tabung kecil atau spiral yang terletak di samping tubuh mereka untuk menghirup dan mengangkut oksigen.
Bayangkan jika kemampuan kecoa bertahan hidup tanpa kepala dikombinasikan dengan kemampuan mereka untuk tidak makan selama sebulan - artinya Anda akan memiliki gangguan nyata dari serangga yang dapat bertahan hidup tanpa kepala selama seminggu!
Seringkali banyak orang berpikir bahwa mereka diserang oleh serangga menjijikan ini ketika melihat kecoa terbang ke arah mereka. Tapi apakah mitos kecoa bisa terbang betul adanya? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah tidak. Kecoa adalah serangga yang sesungguhnya tidak dapat terbang, melainkan "fall with style" atau "jatuh dengan gaya".
Meskipun banyak jenis kecoa memiliki sayap dan tak sedikit dari mereka juga dapat terbang, namun kebanyakan dari mereka bahkan tidak dapat terbang sama sekali. Sayap mereka hanya memungkinkan mereka untuk meluncur dan mengepak untuk jarak pendek dalam waktu singkat. Mereka lebih suka merangkak di tanah karena itu cara tercepat bagi mereka untuk mencari makanan.
Pelajari lebih lanjut tentang kecoa terbang di sini
Kecoa adalah serangga yang sangat cepat dan ulet. Namun demikian, mereka selalu menjadi mangsa untuk sejumlah besar predator alami kecoa, dan berlari dengan kencang merupakan satu-satunya mekanisme pertahanan mereka. Mereka bahkan dapat berlari dengan cepat di medan yang tidak rata dan hambatan kecil.
Meskipun ukurannya kecil, kecoa mampu berlari dengan kecepatan hingga 1.5 meter per detik. Maka tak mengherankan apabila mereka dapat menyebarkan penyakit dan reaksi alergi serius di sebuah properti dengan sangat cepat.
Walaupun mungkin terdengar mustahil, penelitian menunjukkan bahwa kecoa dapat menahan napas selama 40 menit, dan juga dapat bertahan hidup di bawah air selama 30 menit!
Kemampuan seekor kecoa untuk menahan napas dalam waktu yang lama diyakini merupakan cara mereka untuk mengatur kehilangan air dalam tubuhnya. Tidak seperti manusia, kecoa tidak menggunakan mulut mereka untuk bernapas, melainkan menggunakan tabung kecil di tubuh mereka yang disebut spiral.
Cara ini juga digunakan kecoa untuk mengangkut uap air keluar dari tubuh mereka. Sehingga jika mereka perlu menghemat kadar air di dalam tubuh, mereka hanya akan menjaga tabung tetap tertutup.
Salah satu kelemahan kecoa adalah mereka tidak memiliki lidah dengan kemampuan perasa seperti manusia. Namun, kelemahan ini bukan berarti mereka tidak bisa merasakan makanan sama halnya seperti manusia dan hewan lainnya.
Kecoa diketahui bisa merasakan makanan tanpa perlu memakannya. Mereka memiliki indera perasa berupa rambut atau juga dikenal sebagai “rambut rasa” yang terletak di sekujur kaki, sayap, dan di sekitar mulutnya.
Rambut rasa milik kecoa ini berfungsi sama dengan pengecap pada lidah manusia untuk mendeteksi rasa manis, pahit, dan juga zat kimia dalam makanan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kecoa telah dikaitkan dengan asma dan juga gejala alergi lainnya. Hal ini tentu tidak mengherankan jika kita melihat pada tempat tinggal dan makanan kecoa yang berasal dari hal-hal kotor dan menjijikan serta bahan organik yang membusuk.
Bahaya kecoa untuk manusia antara lain adalah kemampuan mereka membawa dan menyebarkan berbagai bakteri yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Air liur, kulit dan kotoran kecoa yang terbang di udara diketahui sebagai sumber alergen kuat yang dapat menyebabkan serangan rhinitis atau asma bagi beberapa orang.
Untuk fakta menarik tentang hama lainnya, silahkan kunjungi halaman Rentokil di sini
Kecoa memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik di lingkungan yang berbeda-beda. Ini merupakan alasan utama mengapa mengendalikan dan menghilangkan kecoa di properti Anda sendiri bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan.
Ketika kecoa berhasil menemukan sumber makanan, air dan tempat bersarang di properti Anda, bukan tidak mungkin apabila kecoa dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bagian rumah atau bisnis Anda.
Cara terbaik dan paling efektif menghilangkan kecoa adalah dengan bantuan dari jasa pembasmi kecoa profesional di daerah Anda. Di Rentokil, kami akan membantu Anda untuk mengendalikan dan menghilangkan kecoa dengan cara yang aman, cepat dan efektif.
Hubungi Rentokil hari ini untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan basmi kecoa di tempat Anda.
Melindungi rumah dan bisnis di Indonesia selama lebih dari 50 tahun