Kelola bisnis Anda
© 2024 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Dengan semakin banyaknya pengguna akhir (end-users) yang mengutamakan masalah kesehatan dan keselamatan, standar keamanan makanan harus dipatuhi seoptimal mungkin dalam setiap proses bisnis pengolahan makanan. Hal ini juga berarti, harus ada tindakan yang ketat kepatuhan peraturan, audit dan persyaratan bisnis baik secara internal dan eksternal yang diterapkan untuk menegakkan standar keselamatan secara konsisten.
Indikator penting lainnya untuk kelangsungan bisnis pengolahan makanan adalah efisiensi dan produktivitas proses operasional. Bisnis berbasis tenaga kerja, akan sangat dirugikan dari kehilangan hari kerja atau ketidakhadiran pekerja dan hal inilah yang dapat mengganggu proses dan aktivitas sehari-har yang diperlukan, sehingga mempengaruhi produktivitas bisnis itu sendiri. Selain penggantian biaya medis, karyawan yang sedang sakit namun tetap bekerja pada jam kerja bahkan dapat mengontaminasi makanan dan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya kepada karyawan lain seperti demam berdarah, virus Zika atau alergi dan infeksi yang disebabkan oleh gigitan hama, seperti gigitan kutu busuk.
Risiko ini dapat diminimalisir jika kita menerapkan keamanan konsumsi makanan yang memadai di dapur persiapan dan kantin seperti menerapkan solusi pengendalian lalat dan melengkapi area tersebut dengan alat monitoring hama lalat. Kehadiran pembiakan nyamuk juga dapat dieliminasi dengan mengadopsi beberapa langkah rumah tangga yang rajin, dan populasi nyamuk dewasa dapat dikontrol dengan melakukan fogging berbasis air yang dilakukan secara rutin dan berkala.
Merangkul inovasi untuk memfasilitasi proses produksi makanan akan menjadi sangat penting dalam perkembangan dunia digital yang memanfaatkan kekuatan Internet. Banyak bisnis pengolahan makanan yang memulai berinvestasi pada teknologi mutakhir untuk mempercepat dan meningkatkan proses pengolahan atau pembuatan makanan atau untuk memenuhi penyelesaian volume produksi yang besar yang dibutuhkan setiap hari. Otomasi robot, sistem pemantauan jarak jauh, penyortir makanan optik dan mesin hemat energi adalah beberapa teknologi yang umum diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan manufaktur saat ini.
Karena makanan olahan dan kemasan ini sering diekspor ke rantai pasokan atau jalur distribusi secara internasional, standar keamanan pangan global harus dipatuhi. Misalnya, dalam keamanan pangan, Standar Global BRC berlaku. Ini mengatur area kritis seperti Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), audit proses manufaktur, sistem manajemen mutu, rantai pasokan dan standar lokasi yang mencakup pengendalian hama, sanitasi dan pengelolaan limbah.
Layanan audit seperti AIB International meliputi inspeksi GMP, Akreditasi HACCP, Standar Emas AIB (AIB Gold Standard) sering dijadikan acuan di antara para pemilik bisnis manufaktur pengolahan makanan yang memproses makanan jadi, minuman, produk segar, kemasan dan fasilitas distribusi.
Untuk restoran cepat saji, Stadnra YUM! ditetapkan untuk memastikan pasokan makanan yang berkualitas, aman dan konsisten. Sistem keamanan pangan mengatur area utama misalnya:
Pemeriksaan audit dan proses evaluasi dapat menimbulkan stres dan menyita waktu bagi para pemilik bisnis pengolahan makanan. Bagi beberapa produsen makanan, selain menjajaki kunjungan reguler oleh auditor eksternal, pembeli, otoritas lokal atau mitra distribusi juga dapat meminta audit. Pemantauan dan pelacakan hama adalah aktivitas kunci dalam setiap bisnis pengolahan makanan.
Karena bisnis pengolahan makanan merupakan bisnis yang kompleks dan sangat tergantung kepada faktor-faktor lain seperti bahaya hama, akan menjadi sangat menantang untuk mengelola bisnis ini. Oleh karena itulah, para ahli dari Rentokil Pest Control berada ditengah-tengah Anda untuk membantu mengelola kompleksitas dalam mengendalikan hama di area bisnis pengolahan makanan.
Hubungi kami di
Dengan semakin banyaknya pengguna akhir (end-users) yang mengutamakan masalah kesehatan dan keselamatan, standar keamanan makanan harus dipatuhi seoptimal mungkin dalam setiap proses bisnis pengolahan makanan. Hal ini juga berarti, harus ada tindakan yang ketat kepatuhan peraturan, audit dan persyaratan bisnis baik secara internal dan eksternal yang diterapkan untuk menegakkan standar keselamatan secara konsisten.
Indikator penting lainnya untuk kelangsungan bisnis pengolahan makanan adalah efisiensi dan produktivitas proses operasional. Bisnis berbasis tenaga kerja, akan sangat dirugikan dari kehilangan hari kerja atau ketidakhadiran pekerja dan hal inilah yang dapat mengganggu proses dan aktivitas sehari-har yang diperlukan, sehingga mempengaruhi produktivitas bisnis itu sendiri. Selain penggantian biaya medis, karyawan yang sedang sakit namun tetap bekerja pada jam kerja bahkan dapat mengontaminasi makanan dan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya kepada karyawan lain seperti demam berdarah, virus Zika atau alergi dan infeksi yang disebabkan oleh gigitan hama, seperti gigitan kutu busuk.
Risiko ini dapat diminimalisir jika kita menerapkan keamanan konsumsi makanan yang memadai di dapur persiapan dan kantin seperti menerapkan solusi pengendalian lalat dan melengkapi area tersebut dengan alat monitoring hama lalat. Kehadiran pembiakan nyamuk juga dapat dieliminasi dengan mengadopsi beberapa langkah rumah tangga yang rajin, dan populasi nyamuk dewasa dapat dikontrol dengan melakukan fogging berbasis air yang dilakukan secara rutin dan berkala.
Merangkul inovasi untuk memfasilitasi proses produksi makanan akan menjadi sangat penting dalam perkembangan dunia digital yang memanfaatkan kekuatan Internet. Banyak bisnis pengolahan makanan yang memulai berinvestasi pada teknologi mutakhir untuk mempercepat dan meningkatkan proses pengolahan atau pembuatan makanan atau untuk memenuhi penyelesaian volume produksi yang besar yang dibutuhkan setiap hari. Otomasi robot, sistem pemantauan jarak jauh, penyortir makanan optik dan mesin hemat energi adalah beberapa teknologi yang umum diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan manufaktur saat ini.
Karena makanan olahan dan kemasan ini sering diekspor ke rantai pasokan atau jalur distribusi secara internasional, standar keamanan pangan global harus dipatuhi. Misalnya, dalam keamanan pangan, Standar Global BRC berlaku. Ini mengatur area kritis seperti Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), audit proses manufaktur, sistem manajemen mutu, rantai pasokan dan standar lokasi yang mencakup pengendalian hama, sanitasi dan pengelolaan limbah.
Layanan audit seperti AIB International meliputi inspeksi GMP, Akreditasi HACCP, Standar Emas AIB (AIB Gold Standard) sering dijadikan acuan di antara para pemilik bisnis manufaktur pengolahan makanan yang memproses makanan jadi, minuman, produk segar, kemasan dan fasilitas distribusi.
Untuk restoran cepat saji, Stadnra YUM! ditetapkan untuk memastikan pasokan makanan yang berkualitas, aman dan konsisten. Sistem keamanan pangan mengatur area utama misalnya:
Pemeriksaan audit dan proses evaluasi dapat menimbulkan stres dan menyita waktu bagi para pemilik bisnis pengolahan makanan. Bagi beberapa produsen makanan, selain menjajaki kunjungan reguler oleh auditor eksternal, pembeli, otoritas lokal atau mitra distribusi juga dapat meminta audit. Pemantauan dan pelacakan hama adalah aktivitas kunci dalam setiap bisnis pengolahan makanan.
Karena bisnis pengolahan makanan merupakan bisnis yang kompleks dan sangat tergantung kepada faktor-faktor lain seperti bahaya hama, akan menjadi sangat menantang untuk mengelola bisnis ini. Oleh karena itulah, para ahli dari Rentokil Pest Control berada ditengah-tengah Anda untuk membantu mengelola kompleksitas dalam mengendalikan hama di area bisnis pengolahan makanan.
Hubungi kami di 150808 atau email ke [email protected] untuk mendapat survey gratis pada area bisnis pengelolaan makanan di seluruh Indonesia.
atau email ke [email protected] untuk mendapat survey gratis pada area bisnis pengelolaan makanan di seluruh Indonesia.