150808 Hubungi kami Request untuk kami hubungi kembali

Penyakit yang ditularkan melalui serangga

Insect-borne diseases impose immense health and economic burdens on both individuals and nations. Millions of people are affected directly by infections that cause debilitation, disfigurement, disabilities such as blindness.

Wabah

Tahukah Anda bahwa pinjal sebenarnya adalah penyebab utama wabah?

Penyakit Chagas

Sekitar 8 juta orang di seluruh dunia terinfeksi penyakit Chagas dan disebabkan oleh serangga triatomin

Demam Berdarah Dengue

Ada sekitar 309 juta kasus demam berdarah dengue yang dilaporkan setiap tahun

Dalam skala nasional, sistem pelayanan kesehatan dapat terbebani dan mengalami penurunan produktivitas yang signifikan akibat banyaknya tenaga kesehatan yang tidak dapat bekerja secara efisien. Perusahaan yang menjual produk yang memerlukan tingkat kebersihan dan higienitas tinggi, seperti makanan dan obat-obatan, dapat mengalami kerugian ekonomi dan reputasi akibat kontaminasi serangga.

Malaria

Sekitar setengah dari populasi dunia berisiko terkena malaria. Nyamuk adalah penyebab utama penyakit ini

Demam Nil Barat

Sekitar 30.000 kasus virus Nil Barat dilaporkan setiap tahun

Demam Kuning

Demam kuning menyebabkan sekitar 30.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun, dengan 90% di antaranya terjadi di Afrika

Dengan aksi bersama komunitas internasional, beberapa penyakit endemik di negara berkembang telah berkurang drastis. Jumlah kasus tripanosomiasis Afrika pada manusia telah berkurang hingga 90%, dan filariasis limfatik dapat dihilangkan di enam negara, menurut WHO (2015), yang sedang meneliti bidang ini untuk verifikasi. Selain itu, terdapat pula aksi bersama untuk memberantas penyakit besar lainnya yang menyerang jutaan orang, seperti malaria dan penyakit Chagas.

Penyakit Lyme

Penyakit Lyme adalah penyakit yang ditularkan melalui caplak yang umum terjadi di belahan bumi utara

Demam Gigitan Caplak

Terdapat dua jenis utama demam gigitan caplak, yaitu demam gigitan caplak Colorado dan demam gigitan caplak Afrika

Asma

Meskipun tidak menularkan penyakit ini, kecoak memicu reaksi alergi yang dapat menyebabkan asma

Merasa puas diri, ternyata telah mengakibatkan beberapa penyakit yang ditularkan melalui serangga yang hampir diberantas, kemudian kembali menyerang dengan ganas. Setelah pengembangan dan penggunaan insektisida secara luas pada pertengahan abad ke-20, beberapa penyakit menjadi sasaran program pengendalian dan berhasil dengan baik. Ketika ancaman berkurang, berbagai program dihentikan, keahlian pun menghilang, dan infrastruktur pun lenyap. Berbagai penyakit kembali ke tingkat epidemi dan membutuhkan kolaborasi berbagai lembaga dalam komunitas internasional untuk memulai kembali program pengendalian. Hal ini menunjukkan bahwa pemantauan dan pembinaan keterampilan secara terus menerus di bidang kesehatan, entomologi, pengendalian vektor, dll, sangatlah penting.

Bartonellosis

Bartonellosis adalah penyebab sejumlah penyakit berbeda seperti demam parit, penyakit cakaran kucing, dan penyakit carrion

Chikungunya

Nyamuk juga menjadi penyebab penyebaran demam Chikungunya

Kolera

Kolera dapat ditularkan oleh lalat yang mencemari sumber makanan dan air

Dengan perubahan iklim dan lingkungan yang cepat dan akibat ulah manusia, berbagai penyakit baru menjadi lebih berbahaya. Contohnya kasus demam berdarah dengue, telah meningkat 30 kali lipat dalam lima dekade terakhir seiring dengan meningkatnya urbanisasi di negara-negara berkembang. Beberapa penyakit muncul di tempat-tempat yang semula jauh dari vektor karena batas fisik dan iklim karena vektor terbawa ke seluruh dunia lewat perdagangan, migrasi, dan perjalanan, dan kemudian berkembang biak di lokasi baru.

Tifus Epidemik

Epidemi Tifus cenderung timbul pada lingkungan yang padat dan kebersihan yang buruk disebabkan oleh kutu sebagai penyebar utama

Leismaniasis

Leismaniasis ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. WHO memperkirakan bahwa 310 juta orang berisiko terkena penyakit ini.

Onkosersiasis/Kebutaan Sungai

Onkosersiasis/Kebutaan Sungai menyerang 37 juta orang di seluruh dunia dan disebarkan oleh lalat hitam

Nyamuk Harimau, Aedes albopictus, contohnya, merupakan pembiak yang produktif di lingkungan buatan manusia dan merupakan vektor beberapa penyakit termasuk demam berdarah, demam Nil Barat, dan ensefalitis Jepang. Telah menyebar dengan pesat di luar wilayah alaminya di Asia Selatan dan Timur. Sekarang sudah ada di Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Australia, dan wilayah selatan Eropa, sejak tersebar melalui perdagangan ban bekas. Diklasifikasikan sebagai salah satu Spesies Alien Invasif Terburuk di Dunia oleh IUCN. Pada tahun 2015 Austria melaporkan kasus demam Nil Barat pertamanya, dan juga dilaporkan di Italia, Bulgaria dan Rumania, Israel dan Serbia. Merupakan salah satu dari beberapa spesies vektor yang dipantau oleh proyek VectorNet dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

Demam Pappataci

Demam pappataci terjadi di daerah sekitar Mediterania, di seluruh Timur Tengah sampai India utara dan Tiongkok Barat Daya.

Demam Q

Demam Q adalah penyakit yang tersebar luas dan ditularkan melalui cairan hewan yang terinfeksi

Demam Bintik Pegunungan Rocky

Demam Bintik Pegunungan Rocky adalah penyakit riketsia yang paling umum di AS

Dampak dari berbagai penyakit yang merusak di daerah tropis dan negara berkembang sudah sangat terkenal, tetapi sejumlah penyakit juga telah menimbulkan dampak yang signifikan di negara maju dan berbagai penyakit lainnya juga meningkat akibat perubahan iklim. Asma, misalnya, yang merupakan reaksi alergi terhadap berbagai partikel mikroskopis, antara lain tungau debu rumah dan kecoak, diperkirakan oleh WHO pada tahun 2006 menyerang 300 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, penyakit ini merupakan penyebab utama kunjungan ke rumah sakit untuk anak-anak. Oleh karena itu, penyakit yang ditularkan melalui serangga memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat, layanan kesehatan, dan ekonomi di negara maju maupun negara berkembang.

Salmonelosis

Kecoak dan lalat menjadi penyebab penyebaran salmonelosis yang dapat menyebabkan demam salmonela dan tifoid

Shigella

Shigella ditularkan oleh lalat dan kecoak dan menjadi penyebab sekitar 90 juta infeksi setiap tahun

Tularemia

Tularemia ditularkan melalui beberapa cara, di mana setiap infeksi menyebabkan gejala berbeda.

Penularan penyakit

Penyakit yang ditularkan melalui serangga dapat ditularkan secara aktif atau pasif dengan dua cara:

  • secara biologis: organisme penyebab penyakit berada dalam tubuh hewan di mana organisme tersebut berkembang biak atau menjalani fase siklus hidupnya, sebelum berpindah ke inang baru, biasanya dengan cara menggigit saat memakan darah. Dalam beberapa kasus, organisme ini dilepaskan oleh arthropoda yang membuang kotoran di kulit orang tersebut atau masuk ke dalam tubuh orang yang tertindih dan masuk ke dalam gigitan atau luka, atau masuk ke mulut, mata, atau hidung lewat tangan yang kotor.
     
  • secara mekanis: lalat, kecoak, dan kumbang membawa organisme penyebab penyakit melalui kontak fisik dengan kotoran, limbah, dan bahan yang terkontaminasi, atau memakannya. Organisme ini kemudian ditularkan secara pasif melalui pengendapan tinja, regurgitasi, atau membawanya ke luar tubuh mereka menuju permukaan dan produk makanan di lingkungan manusia.

Kecoak dan lalat rumah, biasanya dijumpai di sekitar lingkungan manusia, tidak menggigit, namun dapat menjadi pembawa mekanis dari berbagai macam bakteri patogen, jamur (termasuk kapang), cacing parasit, protozoa, dan virus. Di negara-negara berkembang khususnya di rumah sakit, toko makanan, rumah, gudang, kandang hewan, dan restoran merupakan vektor utama organisme penyebab diare dan disentri seperti spesies Salmonella dan Shigella, termasuk galur yang resisten terhadap obat.

Wabah

Serangga: Pinjal Tikus Oriental

Organisme: bakteri, Yersinia pestis

Bakteri wabah dapat berpindah ke manusia melalui beberapa cara:

  • gigitan pinjal;
  • penangganan hewan yang terkontaminasi atau bagian tubuh dan cairannya, termasuk tanah dan permukaan yang terkontaminasi;
  • partikel yang ditularkan melalui udara, dari orang yang terinfeksi batuk atau produk terinfeksi.

Tikus adalah pembawa utama penyakit ini dalam sejarah epidemi yang terjadi di abad pertengahan yang membunuh jutaan orang, ketika terbawa di sepanjang rute perdagangan darat dan laut. Saat ini, wabah ini hadir dalam jumlah kecil pada berbagai jenis mamalia kecil dan pemangsanya di beberapa bagian Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan AS.

Ada tiga jenis wabah yang dikenali, menurut cara penularannya:

  • wabah pes: tanda yang paling umum adalah pembengkakan dan nyeri kelenjar getah bening (bubo) tempat bakteri berkembang biak dan dapat menyebar jika tidak diobati. Ada juga kondisi demam tiba-tiba dan kelemahan ekstrem.
  • wabah septikemia: kondisi demam, kelemahan ekstrem, diare, mengigau, sakit perut, syok dan pendarahan di kulit dan organ lainnya. Kulit dan jaringan lainnya dapat menghitam dan mati terutama pada jari tangan, kaki, dan hidung.
  • wabah pneumonia: kondisi demam, terkejut, dan radang paru-paru, menyebabkan kesulitan bernafas, nyeri dada, batuk, dan lendir berdarah.

Wabah dapat diobati dengan antibiotik. Untuk pes, kematian dapat terjadi dalam waktu kurang dari dua minggu, untuk wabah septisemia, kematian dapat terjadi sebelum gejala muncul, dan pada wabah pneumonia, semua pasien yang tidak diobati akan meninggal.

Pelajari cara mengenali tanda-tanda pinjal

Penyakit Chagas

Serangga: Serangga Pembunuh/Serangga pencium/Serangga Triatoma
Organisme: protozoa: Trypanosoma cruzi

Penyakit Chagas juga disebut sebagai tripanosomiasis Amerika. Terdapat 150 spesies serangga dan lebih dari 100 spesies mamalia pembawa parasit protozoa. Penyakit ini diklasifikasikan oleh WHO sebagai penyakit tropis terabaikan, dengan 8 juta orang terinfeksi, terutama di Amerika tengah dan Selatan, dan diperkirakan 10.000 kematian disebabkan oleh komplikasi dari penyakit ini.

Baik dewasa maupun nimfa, jantan maupun betina, adalah pemakan darah dan mencari inang manusia untuk sumber makanan, terutama area yang terbuka seperti wajah. Namun demikian, mereka membawa parasit di dalam fesesnya yang kemudian menempel di kulit setelah makan. Ketika seseorang secara tidak sengaja mengelap kulit mereka yang terkontaminasi, hal ini dapat membawa protozoa masuk ke dalam gigitan, kulit rusak lain, atau mata dan mulut. Virus ini juga dapat menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, dan makan makanan yang terkontaminasi parasit.

Gejala umumnya dimulai dengan demam ringan, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, pembengkakan lokal di lokasi gigitan, kemudian dapat menghilang. Namun demikian, 30 hingga 40% orang mengalami gejala lebih lanjut 10 hingga 30 tahun setelah infeksi awal, termasuk pembesaran ventrikel jantung, gagal jantung, pembesaran kerongkongan, atau pembesaran usus besar.

Mayoritas penyakit yang ditularkan melalui serangga disebabkan oleh serangga penggigit. Cari tahu selengkapnya tentang berbagai jenis serangga dan arachnida penggigit.

Cari cabang Rentokil di dekat Anda

Kami tidak dapat mengakses lokasi Anda. Sesuaikan pengaturan browser Anda atau masukkan tempat atau kode pos Anda di atas

Dengue

Serangga: Nyamuk
Organisme: Virus dengue

Dengue adalah penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk dan merupakan yang tertinggi di dunia, menurut WHO, yang menjadikannya sebagai salah satu dari 17 Penyakit Tropis Terabaikan yang menjadi sasaran kampanye besar untuk meningkatkan kesadaran dan pemberantasannya. Penyakit ini endemik di lebih dari 100 negara di seluruh wilayah tropis, dari Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Selatan dan Tenggara, sampai Kepulauan Pasifik. Jumlahnya telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir di daerah perkotaan yang memiliki kondisi ideal untuk berkembang biak. WHO memperkirakan ada 50-100 juta infeksi per tahun dan separuh populasi dunia tinggal di negara-negara yang menjadi daerah endemis.

Ancaman Demam Berdarah Dengue lebih besar daripada wabah yang sedang terjadi saat ini karena vektor nyamuk berada dalam jangkauan geografis yang jauh lebih luas, dan nyamuk Harimau, khususnya Aedes albopictus, semakin memperluas jangkauannya. Kasus baru dilaporkan terjadi di Kroasia, Prancis, Kepulauan Madeira, Florida (AS), dan Yunnan (Tiongkok) dalam beberapa tahun terakhir.

Mayoritas kasus tidak memiliki gejala atau demam ringan, sementara sekitar 5% mengalami penyakit parah berupa demam mendadak 3-14 hari setelah infeksi, disertai sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan ruam tubuh. Tidak ada vaksin dan tidak ada pengobatan khusus.

Pelajari cara mengidentifikasi tanda-tanda nyamuk…

Malaria

Serangga: nyamuk
Organisme: protozoa, Plasmodium falciparum, P. vivax, P. ovale, P. malariae, P. knowlesi

Malaria menyebabkan hingga satu juta kematian per tahun dan diperkirakan menginfeksi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia. Terdapat di 97 negara yang mencakup setengah populasi dunia. Sekitar 90% kematian terjadi di sub-Sahara Afrika, terutama Nigeria dan Republik Demokratik Kongo. Mereka yang paling berisiko adalah orang miskin di masyarakat terpencil dengan sedikit fasilitas kesehatan, wanita muda, wanita hamil, dan penderita HIV.

Parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks, memiliki beberapa tahap dalam tubuh nyamuk dan hewan inang. Di dalam tubuh inang, satu wujud dapat hidup di dalam hati hingga 30 tahun tanpa menimbulkan gejala; wujud lainnya tumbuh dan berkembang biak di dalam sel darah merah, termasuk wujud jantan dan betina yang dapat menginfeksi nyamuk.

Gejala demam, sakit kepala, dan muntah nampak pada 7-15 hari setelah infeksi. Jika tidak diobati, P. falciparum dapat berkembang biak dengan cepat dan menyumbat pembuluh darah kecil dalam organ vital termasuk di otak. Jenis lainnya dapat aktif kembali setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang nyamuk

Cari tahu informasi selengkapnya tentang gigitan nyamuk.

Demam Nil Barat

Serangga: Nyamuk.
Organisme: Flavivirus, virus Nil Barat.

Penyakit ini hampir tidak dikenal di luar Uganda, di mana penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1937, sampai tahun 1990-an, ketika terjadi wabah di Aljazair. Penyakit ini sekarang ada di semua benua beriklim sedang dan tropis, bahkan di Amerika Serikat pernah terjadi wabah pada tahun 2012 yang menewaskan 286 orang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa memantau infeksi di Eropa dan pada tahun 2015 melaporkan delapan kasus WNF manusia di Negara Anggota UE sampai dengan Agustus: Austria (1), Italia (4), Bulgaria (1), Rumania (1), dan Austria (1). Delapan kasus terdeteksi di negara tetangga: Israel (7) dan Serbia (1). Bahkan menghasilkan peta kasus interaktif.

Sekitar 80% orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. Sementara itu, gejalanya akan muncul dalam 2-15 hari, termasuk demam, sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, muntah, diare, atau ruam. Sebagian besar orang pulih sepenuhnya, tetapi rasa lemas dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Sejumlah kecil pasien mengalami ensefalitis, meningitis, atau poliomielitis. Tidak ada pengobatan spesifik dan tidak ada vaksin.

Pelajari cara mencegah nyamuk masuk ke rumah atau tempat bisnis Anda.

Temukan berbagai jenis nyamuk yang berada di negara Anda

Demam kuning

Serangga: Nyamuk
Organisme: Virus, Flavivirus

Demam kuning adalah demam hemoragik yang berasal dari tengah Afrika tetapi menyebar ke Amerika Selatan pada abad ke-17 melalui perdagangan budak. Penyakit ini endemik di 34 negara di Afrika di mana menjadi penyebab sekitar 30.000 kematian dari 200.000 kasus infeksi per tahun. Memiliki tiga pola penularan:

  • pola penularan perkotaan, ditularkan oleh A aegypti, yang berkembang biak di air tawar pada lingkungan manusia seperti kaleng, drum air, selokan, dll. Ini adalah cara utama infeksi di Afrika;
  • pola penularan hutan, ditularkan sebagaian besar oleh A. africanus, A. bromeliae, dengan monyet sebagai inang utama. Ini adalah pola penularan utama di Amerika Selatan; dan
  • pola penularan tengah atau pola penularan ‘sabana’, yang akhir-akhir ini banyak terjadi di Afrika.

Gejalanya muncul 3-6 hari setelah infeksi, termasuk demam, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, mual, dan muntah. Sekitar 15% kasus berkembang menjadi akut, fase toksik disertai penyakit kuning karena kerusakan hati dan tanda-tanda hemoragik — perdarahan di mulut, mata, hidung, dan saluran gastrointestinal yang menyebabkan ‘muntah hitam’. Tahap ini fatal bagi 20% pasien atau lebih.

Tersedia vaksin yang aman yang memberikan perlindungan setidaknya selama 10 tahun.

Cari tahu tentang berbagai penyakit yang disebarkan oleh nyamuk

Informasi selengkapnya tentang serangga penggigit seperti nyamuk, kutu busuk, dan laba-laba.

Penyakit lyme

Vektor: caplak rusa
Organisme: bakteri, Borrelia spp, Borrelia burgdorferi sensu lato

Penyakit Lyme adalah penyakit yang ditularkan melalui kutu yang umum terjadi di belahan bumi utara, yang dialami oleh banyak spesies mamalia yang menjadi tempat berkembang biak caplak dan menjadi sarang penyakit ini. Infeksi dilaporkan berjumlah 7,9 kasus per 100.000 penduduk di AS (WHO) dan terdapat lebih dari 6.000 kasus yang dilaporkan di Inggris dan Wales setiap tahun. 

Gejala penyakit Lyme antara lain: ruam merah muda atau merah yang pada sebagian besar kasus memiliki ruam merah di tengah dan lingkaran merah di luar — seperti ‘mata merah’; suhu 38°C/100,4°F atau lebih; gejala mirip flu seperti sakit kepala dan nyeri sendi; pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini dapat diobati dengan antibiotik, tetapi jika tidak diobati, gejalanya dapat berlangsung selama bertahun-tahun, termasuk artritis, mati rasa, kelumpuhan, dan sekitar 10% orang yang terinfeksi mengalami penyakit sistem saraf pusat.

Cari tahu segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang caplak

Mengapa Anda harus memilih Rentokil sebagai penyedia pengendalian hama pilihan Anda

Demam Gigitan Caplak

Ada dua jenis utama demam gigitan caplak:

Demam caplak Colorado

Serangga: caplak: Caplak kayu Pegunungan Rocky (Dermacentor andersoni).

Organisme: virus, Coltivirus

Demam Caplak Colorado terjadi hampir secara eksklusif di daerah pegunungan barat AS dan Kanada. Gejalanya antara lain demam, sakit kepala, nyeri di belakang mata, sensitivitas ringan, nyeri otot, mual, dan muntah. Pengobatannya bersifat simtomatik untuk mengurangi demam dan nyeri.

Demam gigitan caplak Afrika

Serangga: caplak: Famili Ambliomma, Dermacentor, dan Rhipicephalus.

Organisme: bakteri, Rickettsia africae.

Demam gigitan caplak Afrika adalah salah satu dari banyak infeksi Riketsia dan terjadi umumnya di sub Sahara Afrika dan Hindia Barat.

Periode inkubasi penyakit ini berkisar 5 sampai 7 hari dan gejalanya antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit dengan bagian tengah gelap pada lokasi gigitan. Tidak ada vaksin untuk mencegahnya tetapi dapat diobati dengan antibiotik. CDC AS melaporkan bahwa ini adalah penyebab umum demam pada wisatawan ke Afrika Selatan.

Asma

Serangga: Tungau debu rumah & Kecoak.
Organisme: tidak ada yang diketahui (reaksi alergi).

Asma tidak disebabkan oleh organisme infeksius tetapi oleh reaksi alergi terhadap partikel yang di keluarkan oleh organisme, terutama tungau debu rumah dan kecoak. Jadi tidak selamanya ditularkan melalui vektor.

Hal ini sangat penting bagi kesehatan dan ekonomi negara maju. Ini adalah salah satu penyakit kronis paling umum dialami anak-anak dan di AS adalah penyebab utama masuk rumah sakit untuk anak-anak. WHO memperkirakan bahwa 300 juta orang menderita asma di seluruh dunia, berkisar dari 1% di pedesaan Afrika hingga 7-20% di Eropa dan 25-40% di beberapa kota di AS dan Australia.

Penyebab utamanya adalah tungau debu rumah, yang berbentuk arachnida dengan panjang kurang dari satu milimeter dengan makanan utama kulit manusia. Serbuk sari, spora mikroorganisme, miselia jamur, dan bakteri juga telah ditemukan dalam usus tungau debu rumah. Mereka berada di ruang kecil yang terdapat di kasur, karpet, duvet, bantal, dan bahan furnitur, baik alami maupun sintetis, karena keduanya menyediakan tempat berlindung yang ideal.

Tungau bergantung pada kelembapan dan suhu relatif yang sesuai untuk bertahan hidup, sehingga pemanas, ventilasi, dan pengatur kelembapan di tempat yang mereka huni memengaruhi jumlah mereka. Kondisi optimalnya berkisar pada kelembapan relatif 25°C dan 75%, yang memungkinkan perkembangan dari telur ke dewasa dalam waktu sekitar 25 hari. D. farina dapat bertahan dalam kondisi kelembapan rendah dengan membentuk tahap ‘protonimfa’ yang tahan kekeringan. Ini adalah spesies paling umum di wilayah dengan cuaca kering yang berkepanjangan seperti AS. Di area dengan kelembapan yang lebih tinggi, D. pteronyssinus dan E. maynei adalah yang paling umum.

Kecoak Jerman adalah spesies hama kecoak utama, yang menghuni bangunan milik manusia di semua benua kecuali Antartika, tetapi membutuhkan lingkungan bangunan (atau kapal) untuk bertahan hidup di iklim dingin. Terutama terdapat di restoran, hotel, rumah sakit, panti jompo, dan fasilitas pengolahan makanan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap alergen kecoak berkaitan dengan asma. Dalam beberapa penelitian di AS, sebagian besar penderita asma memiliki sensitivitas kecoak, terutama di daerah perkotaan, yang menunjukkan prevalensi hama bahkan di AS.

Cari tahu segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang kecoak

Pelajari cara mengenali tanda-tanda kecoak di rumah dan/atau bisnis Anda

Tripanosomiasis Afrika

Serangga: Lalat tsetse, lalat kuda, Tabanidae
Organisme: protozoa, Trypanosoma brucei subspesies gambiense dan rhodesiense

Juga disebut sebagai penyakit tidur, penyakit ini hanya ditemukan di pedesaan Afrika, yang menyerang sebagian besar masyarakat pedesaan miskin. Berhasil dikendalikan pada tahun 1960-an, namun muncul kembali pada tahun 1970-an karena tindakan pengendalian yang menurun. Angka infeksi telah menurun secara drastis dalam 20 tahun terakhir dari sekitar 300.000 menjadi di bawah 30.000, menurut WHO, sebagai akibat dari kampanye pengendalian penyakit. Pada Mei 2015, WHO melaporkan bahwa jumlah kasus menurun menjadi 3.800, tingkat terendah dalam 75 tahun. Upaya pengendalian masih dilakukan terhadap 2-3 juta orang per tahun di pusat kesehatan setempat.

Lalat tsetse hidup di padang tiah, hutan, dan vegetasi. Baik jantan maupun betina sama-sama memakan darah dan mencari makanan pada siang hari. Tempat penampungan hewan peliharaan dan hewan liar berperan besar dalam penularan penyakit ini.

Ada dua subspesies dari parasit ini yang ditemukan di berbagai daerah di Afrika — penyakit tidur Afrika Timur dan penyakit tidur Afrika Barat. Setelah masuk ke tubuh manusia, protozoa pertama kali bersirkulasi dan menggandakan diri di sistem darah dan limfa, menyebabkan gejala demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gatal kulit. Kemudian dapat menyerang otak dan sistem saraf pusat, yang menyebabkan sakit kepala, kantuk, dan perilaku tidak biasa. Hal ini dapat menyebabkan koma dan kematian jika tidak diobati.

Disenteri amoebik

Serangga: kecoak, lalat
Organisme: protozoa, Entamoeba histolytica

Serangga adalah vektor disentri amoebik dengan penularan dari kontak langsung dengan feses manusia atau produk terkontaminasi. Diperkirakan 50 juta orang terinfeksi di seluruh dunia, tetapi sebagian besar kasusnya tanpa gejala, dengan hanya 10% yang menunjukkan gejala penyakit.

Penyakit ini menyebabkan diare berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, dan nyeri perut. Organisme ini dapat menyerang dinding usus dan menyebabkan ulserasi. Kemudian dapat masuk ke dalam aliran darah dan memasuki organ lain, khususnya hati.

Antraks

Serangga: lalat kuda, lalat rusa, lalat rumah, langau, nyamuk.
Organisme: bakteri, Bacillus anthrax.

Beberapa jenis serangga penggigit dan bukan penggigit telah meningkat dalam menyebarkan antraks selama wabah dan juga terbukti menyebarkannya dalam keadaan terkendali. Hal ini dapat terjadi secara langsung dengan membawa bakteri dari satu hewan ke hewan lainnya atau dengan memakan karkas kemudian membuang feses atau muntah pada tanaman yang kemudian ditemukan oleh hewan gembala. Fase spora dorman antraks dapat bertahan selama beberapa dekade di dalam tanah, sampai kemudian tertelan atau dihirup oleh hewan gembala, dan kemudian aktif disebabkan kondisi yang cocok di inang.

Infeksi manusia memiliki tiga jalur masuk:

  • paru — menghirup spora terutama dari kulit hewan yang terinfeksi dan produk hewan lainnya. Dengan gejala antara lain seperti flu kemudian pneumonia dan susah bernafas selama beberapa hari. Dengan pengobatan, angka kematian sekitar 45% (dalam serangan antraks tahun 2001 di AS ketika spora tersebarkan melalui pos).
  • gastrointestinal — konsumsi daging yang terinfeksi, menyebabkan diare parah, peradangan akut saluran usus, muntah darah. Angka kematian berkisar 25-60%.
  • kulit — spora masuk melalui luka pada kulit saat berhubungan dengan hewan atau produk hewan yang terinfeksi, menyebabkan tukak kulit. Angka kematian tanpa pengobatan berkisar 20%.

Babesiosis

Serangga: caplak.
Organisme: protozoa, Babesia spp.

Babesiosis adalah penyakit yang jarang terjadi namun muncul belakangan ini disebabkan oleh beberapa spesies protozoa Babesia. Vektor utamanya caplak genus Ixodes, tetapi beberapa spesies memerlukan mencit atau rusa sebagai inang perantara untuk menuntaskan siklus hidup.

Sejak lama diketahui menyerang ternak dan hanya teridentifikasi pada manusia pada tahun 1950-an. Umumnya terjadi di wilayah timur laut AS dan wilayah Eropa beriklim sedang. Dalam kebanyakan kasus tanpa gejala atau dengan gejala seperti flu ringan, tetapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala tersebut dapat menjadi lebih parah atau bahkan fatal.

Bartonellosis

Serangga: pinjal, kutu tubuh, lalat pasir, caplak, nyamuk.
Organisme: bakteri, Bartonella spp

Spesies bakteri bartonella menjadi penyebab penyakit antara lain:

Demam parit

Disebabkan oleh B. Quintana, penyakit ini menyebar melalui kutu tubuh manusia. Terkenal karena menyerang sejumlah besar pasukan selama Perang Dunia Pertama — lebih dari seperlima pasukan Inggris, Jerman, dan Austria yang melaporkan sakit mengalami demam parit. Hal ini terjadi di seluruh dunia, dengan dilaporkannya kasus di Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Tiongkok. Gejalanya antara lain demam, sakit kepala, ruam, dan nyeri tulang, terutama pada tulang kering, leher, dan punggung.

Penyakit cakaran kucing

Disebabkan oleh beberapa spesies Bartonella dan sesuai namanya dapat ditularkan melalui cakaran kucing yang telah terinfeksi pinjal kucing yang membawa bakteri tersebut. Hal ini paling umum terjadi pada bayi dan anak kucing. Pasien dengan infeksi ini menunjukkan gejala radang jantung (endokarditis, miokarditis) dan penyakit mata (neuroretinitis). Hal ini di duga menyebar melalui gigitan pinjal atau caplak.

Penyakit carrion

Terbatas pada dataran tinggi di Amerika Selatan bagian barat, penyakit ini disebarkan melalui gigitan lalat pasir Lutzomyia. Penyakit ini menimbulkan dua fase yang berbeda, yaitu demam yang disebut demam Oroya (awalnya dianggap sebagai penyakit yang terpisah), dan lesi kulit yang cenderung berdarah. Namanya diambil dari seorang mahasiswa kedokteran Peru yang menginfeksi dirinya sendiri dengan penyakit ini pada tahun 1885 untuk mencatat perkembangannya dan meninggal sebagai akibatnya.

Pelajari cara mengenali tanda-tanda kecoak di bisnis rumah Anda

Pelajari cara mengenali caplak dan cara membasminya

Demam Chikungunya

Serangga: nyamuk
Organisme: virus, virus Chikungunya.

Demam Chikungunya terjadi di seluruh daerah tropis dari pantai Atlantik Afrika hingga Papua Nugini di Pasifik barat. Kasus juga telah dilaporkan di Amerika Selatan dan Tengah, AS, Eropa selatan.

Gejala utamanya adalah demam, nyeri sendi yang parah selama beberapa minggu, ruam kulit, nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan. Sebagian besar pasien sembuh tetapi nyeri sendi dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Tidak ada vaksin atau pengobatan khusus. Penyakit ini mirip dengan demam berdarah dengue untuk vektor, gejala, selain nyeri sendi, dan area geografis.

Cari tahu segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang nyamuk

Pelajari cara mencegah nyamuk masuk ke rumah atau bisnis Anda

Kolera

Serangga: Lalat Rumah, Langau, Lalat Daging
Organisme: bakteri, Vibrio kolera.

Kolera adalah penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk, kemiskinan dan konflik, yang disebabkan oleh tertelannya makanan dan air yang terkontaminasi feses. Serangga berperan dalam menyebarkan penyakit dengan membawa bakteri dari feses yang terinfeksi dan produk yang terkontaminasi ke sekitar lingkungan manusia.


Periode inkubasi berkisar satu sampai lima hari, setelah itu bakteri menghasilkan toksin yang menyebabkan diare cair dalam jumlah besar dan muntah yang menyebabkan dehidrasi berat dan kematian jika tidak diobati — 25-50% kasus berat berakibat fatal.

Vaksin sudah tersedia dan telah berhasil digunakan oleh WHO untuk mengendalikan wabah dalam beberapa tahun terakhir, dengan 2 juta dosis didistribusikan sejak 2013, terutama di daerah konflik di Afrika. Secara umum Afrika menyumbang lebih dari 90% kasus, kecuali wabah di Haiti dan negara-negara tetangganya setelah gempa bumi 2010, ketika kasus global mencapai hampir 600.000 pada tahun 2011.

Menurut WHO, 80% kasus kolera dapat diobati hanya dengan menggunakan garam rehidrasi oral, namun 748 juta orang kekurangan air bersih pada tahun 2012 dan 45 negara belum bisa mengatasi masalah pasokan air bersih.

Cari tahu cara mengenali tanda-tanda infestasi lalat

Temukan cara mencegah lalat memasuki rumah Anda

Demam hemoragik Krimea-Kongo

Serangga: Caplak
Organisme: virus, Nairovirus

Virus ditularkan ke manusia baik melalui gigitan caplak atau kontak dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi, yang dapat berupa sapi, domba, atau kambing. Caplak Hyalomma marginatum tersebar luas di seluruh Afrika Utara dan Asia serta terdapat di Eropa Selatan dan Timur. Virus ini biasanya menyebar melalui burung dan ternak yang bermigrasi.

Virus ini endemik di Afrika, Timur Tengah, Balkan, Asia barat dan selatan dan dianggap sebagai patogen yang muncul di Eropa, di mana telah muncul kasus baru di beberapa negara dan deteksi antibodi virus di negara lain, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, pusing, nyeri leher, sakit punggung, sakit kepala, sakit mata, sensitif terhadap cahaya, muntah, diare. Angka kematian berkisar 5-40% dan tidak ada terapi tervalidasi serta tidak ada vaksin yang aman.

Demam kambuhan

Serangga: Caplak & Kutu
Organisme: bakteri, spesies Borrelia

Demam kambuhan ditandai dengan demam yang berlangsung beberapa hari diikuti dengan periode bebas demam yang lebih lama sekitar tujuh hari. Hal ini disertai dengan nyeri tubuh, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, mual, muntah, anoreksia, batuk kering, sensitivitas ringan, ruam, nyeri leher, nyeri mata, kebingungan, dan pusing.

Demam yang ditularkan melalui kutu disebabkan oleh Borrelia recurrentis dan hanya menyebar di antara manusia. Menyebar terutama di daerah dengan kondisi hidup yang buruk, kelaparan, dan konflik — saat ini Etiopia dan Sudan. Hal ini menyebabkan sakit kuning, perdarahan berat, gangguan mental, dan masalah jantung. Infeksi disebabkan menghancurkan kutu atau menggaruk kulit tempat kutu makan dan membuang kotoran dan menyebabkan bakteri masuk ke luka dan membran mukosa. Demam yang ditularkan melalui kutu lebih parah, dengan angka kematian 30–70% tanpa pengobatan dan 1% dengan pengobatan.

Beberapa penyakit yang ditularkan melalui caplak terjadi di Afrika, Spanyol, Arab Saudi, Asia, Kanada, AS. Setiap spesies caplak cenderung membawa spesies Borrelia tertentu dan terjadi di habitat yang berbeda, menjadikan berbagai hewan kecil sebagai inang sarang. Caplak dapat memiliki masa hidup lebih dari 10 tahun sehingga infestasi di bangunan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Tifus epidemik

Serangga: Kutu.
Organisme: bakteri, Rickettsia prowazekii

Seperti halnya demam yang ditularkan melalui kutu lainnya, tifus cenderung terjadi karena kondisi padat dan kebersihan yang buruk seperti kamp pengungsi dan penjara. Banyak terjadi di Afrika tengah dan timur, Amerika tengah dan selatan, serta Asia. Wabah belum lama ini terjadi di Burundi, Etiopia, dan Rwanda. Infeksi disebabkan menghancurkan kutu atau menggaruk kulit tempat kutu makan dan membuang kotoran dan menyebabkan bakteri masuk ke luka dan membran mukosa. Beberapa kasus di AS dikaitkan dengan tupai terbang yang bersarang di rumah selama musim dingin, tetapi cara infeksi masih belum diketahui karena pasien tidak terdapat kutu.

Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot parah, dan ruam bintik hitam setelah 5-6 hari.

Informasi selengkapnya tentang serangga penggigit dan arachnida seperti laba-laba dan kutu kasur

Cari tahu selengkapnya tentang solusi pengendalian hama perumahan kami.

Ehrlichiosis

Serangga: caplak
Organisme: bakteri, spesies Ehrlichia, Anaplasma phagocytophilum, dan Neorickettsia sennetsu.

Ehrlichiosis adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan beberapa infeksi bakteri yang menyerang sel darah putih. Bakteri ini diperkirakan hanya terdapat di wilayah AS, dengan bakteri berbeda diperkirakan berada dalam rentang geografis tertentu. Namun, relatif sedikit yang diketahui tentang penyakit ini.

Gejalanya terjadi sekitar 14 hari setelah infeksi dan dalam siklus 12 jam. Gejalanya antara lain sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, mual, muntah, diare, dan terkadang ruam, tetapi sangat bervariasi.

Ensefalitis Jepang

Serangga: nyamuk
Organisme: flavivirus, virus ensefalitis Jepang.

Ensefalitis Jepang terjadi terutama di daerah pedesaan Asia Timur, Tenggara, dan Selatan. Tingkat infeksi berkaitan dengan musim hujan dan banjir di sawah. Inang utama virus ini adalah babi dan burung penjelajah, dengan manusia sebagai inang insidental yang jarang menularkan penyakit ini melalui gigitan. Ini terkait erat dengan virus Nil Barat dan virus St. Louis ensefalitis.

Sebagian besar infeksi tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi dalam beberapa kasus, terutama anak-anak, virus menyerang otak dan gejala demam tinggi serta sakit kepala mulai muncul setelah 5-15 hari. Hal ini berkembang menjadi koma, tremor, dan kejang. Tidak ada pengobatan spesifik tetapi vaksin tersedia.

Penyakit hutan Kyansur

Serangga: caplak
Organisme: Flavivirus, virus penyakit hutan Kyansur.

Penyakit ini terbatas di India bagian selatan, di mana terdapat 4-500 kasus per tahun, meskipun demam serupa diperkirakan terjadi di Rusia (ensefalitis musim semi-panas Rusia dan demam hemoragik Omsk). Infeksi manusia dapat terjadi melalui gigitan caplak atau dari kontak dengan hewan pengerat kecil dan terutama monyet, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1957.

Gejalanya antara lain demam tinggi, sakit kepala, dan gejala hemoragik — perdarahan hidung, tenggorok, gusi, dan perdarahan gastrointestinal. Vaksin tersedia tetapi tidak ada pengobatan spesifik dan pemulihan penuh dapat memakan waktu berbulan-bulan.

Leismaniasis

Serangga: Lalat pasir
Organisme: protozoa, Leishmania spp

Leismaniasis ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. Lalat kecil ini memiliki panjang 1,5-3,0 mm dengan mata hitam besar dan badan, sayap, serta kaki berbulu. Mereka berkembang biak di kawasan hutan, gua, dan rumah batu bata tempat sebagian besar infeksi manusia terjadi. Hewan pengerat, anjing dan mamalia lainnya adalah sarang penyakit ini.

Terdapat lebih dari 20 spesies protozoa yang menyebabkan beberapa bentuk penyakit: kulit, mukosa, dan viseral, yang menyebabkan berbagai macam luka kulit, borok kronis, infeksi mukosa, dan infeksi limpa, hati, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening. Penyakit ini terjadi di banyak negara di daerah tropis dan subtropis, dengan bentuk berbeda lebih banyak di negara tertentu, namun Brasil adalah sumber utama dari ketiga bentuk tersebut.

WHO telah memperkirakan bahwa 310 juta orang berisiko terkena penyakit ini. Ada 300.000 kasus Leismaniasis viseral dan lebih dari 20.000 kematian per tahun, sementara 1 juta kasus bentuk cutaneous dilaporkan selama periode lima tahun (hingga 2012).

Gigitan menyebabkan bulat kemerahan yang tidak bengkak dan gejala infeksi berupa demam dan anemia.

Pelajari cara mengenali tanda-tanda awal infestasi lalat

Filariasis limfatik

Serangga: Nyamuk
Organisme: cacing bulat, Wuchereria bancrofti (90%), Brugia malayi, B. timori

Cacing parasit dewasa hanya hidup pada limfa manusia dan menyebar di antara manusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menyerang lebih dari 120 juta orang, menurut WHO 40 juta di antaranya mengalami cacat atau ketidakmampuan, termasuk 25 juta pria menderita penyakit genital. Hal ini menyebabkan sejumlah besar orang menderita rasa sakit jangka panjang, kehilangan produktivitas — bagi keluarga dan ekonomi — dan pengucilan sosial.

Cacing dapat hidup di tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala, secara perlahan merusak sistem limfatik, ginjal, dan sistem imun karena menghasilkan jutaan larva selama 6-8 tahun. Gejala terburuk biasanya muncul pada orang dewasa, terutama pria, yang menyebabkan peradangan jaringan (elephantiasis) pada lengan, kaki, alat kelamin, dan sistem limfatik (limfedema).

Tersedia obat-obatan yang akan membersihkan parasit dari aliran darah, jadi penyakit dapat dihilangkan dengan kampanye bersama.

Tifus murin/tifus endemik

Serangga: Pinjal
Organisme: bakteri, Rickettsia typhi

Penyakit ini muncul di seluruh dunia, ditularkan oleh pinjal yang menyerang tikus besar dan lebih jarang pada tikus, kucing dan oposum. Hal ini lebih umum terjadi di bangunan dan area tempat tinggal yang dipenuhi tikus besar seperti kamp pengungsian.

Infeksi ditularkan melalui kontak dengan kotoran pinjal, melalui luka kulit atau menggaruk tangan pada area yang terinfeksi kemudian menularkannya ke membran mukosa dan mulut.

Gejalanya mirip dengan tifus epidemi yang ditularkan melalui kutu, tetapi bertahan lebih singkat dan tidak terlalu parah. Gejalanya antara lain ruam enam hari setelah infeksi, sakit kepala, demam, nyeri otot dan sendi, mual, muntah. Gejalanya dapat menyerupai campak atau rubella. Tifus murin dapat diobati dengan antibiotik.

 

Onkosersiasis/Kebutaan sungai

Serangga: Lalat hitam
Organisme: cacing nematoda, Onchocerca volvulus

Kebutaan sungai menyerang 37 juta orang, terutama di 31 negara di Afrika dan juga Amerika Tengah dan Selatan. Hanya berisiko di daerah pedesaan terpencil dekat aliran deras tempat lalat hitam berkembang biak.

Parasit ini menyebabkan gatal kulit, limfadenitis (atrofi kulit inguinal), kaki gajah, gangguan penglihatan yang serius, dan kebutaan.

Parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks, hanya berkembang biak pada manusia dan memiliki beberapa tahap larva pada lalat hitam. Lalat hitam betina mencari makan darah setelah kawin dan jika mereka makan pada manusia yang terinfeksi dapat menelan mikrofilaria dari darah. Mikrofilaria menghasilkan larva melalui tiga tahap, yang terakhir bermigrasi ke kepala dan proboscis lalat dan dapat menginfeksi manusia melalui air liur saat menggigit.

Larva bermigrasi ke jaringan subkutan di mana mereka berbentuk nodul dan menjadi dewasa dalam waktu 6-10 bulan. Pasangan dewasa dan betina tersebut menghasilkan tahap mikrofilaria, yang kemudian dapat ditelan oleh lalat hitam saat makan.

Cacing nematoda dewasa dapat tumbuh hingga 50 cm dan hidup di nodul selama 15 tahun, menghasilkan tahap mikrofilaria hingga sembilan tahun.

Perawatan tersedia untuk membunuh mikrofilaria dan meredakan gatal kulit, tetapi tidak untuk membunuh cacing dewasa. Namun demikian, potensi pengobatan baru telah dilaporkan oleh CDC menggunakan antibiotik yang membunuh bakteri simbiotik, Wolbachia, yang penting bagi kelangsungan hidup parasit.

Temukan segala hal yang perlu Anda ketahui tentang lalat

Pelajari berbagai spesies lalat yang terkenal di negara Anda

Demam pappataci

Serangga: Lalat pasir
Organisme: virus, serotipe Phlebovirus

Ada tiga serotipe virus: Toscana, Sisilia, dan Napoli. Terdapat di sekitar Mediterania, di seluruh Timur Tengah sampai ke India utara dan Tiongkok barat daya. Gejalanya muncul beberapa hari setelah infeksi: demam, sakit kepala depan parah dan nyeri otot serta sendi, denyut jantung cepat dan wajah memerah, mereda setelah dua hari. Demam ini juga dikenal sebagai demam tiga hari, demam flebotomus, dan demam lalat pasir. Tidak ada pengobatan spesifik.

Pelajari cara mengenali dan mengidentifikasi potensi infestasi lalat dengan menemukan tanda-tanda lalat.

Kiat ahli untuk menjauhkan lalat dari rumah Anda

Demam Q

Serangga: caplak
Organisme: bakteri, Coxiella burnetii

Demam Q adalah penyakit yang menyebar luas dengan penularan terutama melalui cairan hewan yang terinfeksi termasuk susu, cairan ketuban, plasenta, urin, dan kotoran sapi, domba, dan kambing yang terinfeksi. Sangat jarang dilularkan oleh caplak.

Sekitar setengah dari orang yang terinfeksi menunjukkan gejala diantara lain demam tinggi, sakit kepala parah, mual, muntah, diare, nyeri sendi dan otot, masalah pernapasan. Dapat diobati dengan antibiotik tertentu. Beberapa pasien dapat mengalami gejala kronis yang lebih serius dari pneumonia, hepatitis, dan peradangan jantung, yang dapat memerlukan pengobatan antibiotik jangka panjang.

Semua yang perlu Anda ketahui tentang caplak seperti cara mengenalinya dan cara membasminya

Cari cabang Rentokil di dekat Anda

Kami tidak dapat mengakses lokasi Anda. Sesuaikan pengaturan browser Anda atau masukkan tempat atau kode pos Anda di atas

Demam Riketsia

Serangga: pinjal, caplak
Organisme: bakteri, spesies Riketsia

Riketsia adalah sekelompok bakteri primitif yang hanya hidup di dalam sel hewan dan bergantung pada proses biokimia sel inang untuk bertahan hidup. Bakteri ini dibawa oleh banyak serangga dan arachnida, seperti caplak, pinjal, kutu, dan tungau.

Spesies Riketsia menjadi penyebab atas sejumlah penyakit, termasuk golongan tifus dan demam bintik yang terjadi di berbagai wilayah geografis dengan spesies terkait, misalnya:

  • Tifus epidemik (Rickettsia prowazekii) — di seluruh dunia;
  • Tifus Murin (Rickettsia typhi) — di seluruh dunia;
  • Demam bintik Pergunungan Rocky (Rickettsia rickettsii) — belahan bumi barat;
  • Demam gigitan caplak Afrika (Rickettsia africae) — Afrika Selatan;
  • Tifus caplak Siberia (Rickettsia sibirica) — Siberia, Mongolia, Tiongkok utara;
  • Demam boutonneuse (Rickettsia conorii) — Negara-negara Mediterania, Afrika, Asia Barat Daya, India;
  • Tifus caplak Australia (Rickettsia australis) — Australia;
  • Demam bintik yang ditularkan melalui pinjal (Rickettsia felis) — Amerika Utara dan Selatan, Eropa selatan, Australia;
  • Demam bintik Oriental (Rickettsia japonica) — Jepang.
  • Rickettsialpox (Rickettsia akari) — AS, Rusia, Ukraina, Afrika Selatan, Korea, negara bagian Balkan.

Penyakit yang lebih penting dibahas dalam judul masing-masing.

Rickettsialpox

Serangga: tungau tikus rumah.
Organisme: bakteri, Rickettsia akari.

Infeksi manusia kemungkinan besar terjadi selama kematian alami tikus atau setelah pengendalian hama ketika tungau mencari inang baru untuk memakan darah. Infeksi ditularkan melalui gigitan tungau. Telah dilaporkan di daerah perkotaan Ukraina, Rusia, Afrika Selatan, Korea, Kroasia, Prancis, dan AS.

Rickettsialpox dianggap sebagai penyakit ringan yang membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk pulih dari penyakit ini. Gejala pertama adalah benjolan di sekitar gigitan yang muncul sekitar seminggu setelah gigitan, yang berubah menjadi keropeng hitam yang keras. Beberapa hari setelah itu, demam dapat terjadi, serupa dengan flu, dengan ruam yang menutupi tubuh.

Demam Bintik Pegunungan Rocky

Serangga: Caplak Anjing Amerika, Caplak Kayu Pegunungan Rocky
Organisme: bakteri: Riketsia riketsia

Ini adalah penyakit riketsia yang paling umum terjadi di AS, juga terjadi di seluruh Amerika Utara, Tengah, dan Selatan. Hewan pengerat adalah sarang penyakit, menjadi inang untuk caplak dan sebagai sumber infeksi untuk tahap awal caplak.

Gejala umum demam bintik Pegunungan Rocky antara lain demam, sakit kepala, nyeri perut, muntah, dan nyeri otot. Ruam kulit, yang terlihat sebagai bintik merah yang berdekatan, juga dapat terjadi setelah beberapa hari.

Cari tahu informasi selengkapnya tentang serangga penggigit seperti lalat kuda dan nyamuk

Pelajari berbagai produk inovatif yang ditawarkan Rentokil

Salmonelosis

Serangga: lalat rumah, lalat hijau, lalat daging, kecoak
Organisme: bakteri, Salmonella enterica

Bakteri Salmonella dapat dibawa oleh lalat dan kecoak yang menghuni ‘tempat kotor’ melalui transmisi mekanis setelah kontak dengan feses yang terinfeksi dari manusia atau hewan dan produk yang terkontaminasi.

Di AS saja diperkirakan menyebabkan satu juta infeksi, 19.000 rawat inap, dan hampir 400 kematian per tahun, menurut CDC.

Spesies bakteri Salmonella memiliki klasifikasi yang kompleks, memiliki enam subspesies yang diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 2500 serovar, beberapa di antaranya merupakan penyebab utama penyakit pada manusia.

Salmonelosis umumnya ditemukan di air yang terkontaminasi, makanan, terutama unggas mentah, daging sapi cincang, dan telur mentah. Kebersihan yang buruk pada sayuran dan buah, serta hewan peliharaan, terutama reptil, anak ayam, dan bebek juga merupakan sumber infeksi. Menghindari kontak, kebersihan umum, dan kebersihan tangan adalah cara pencegahan yang paling utama.

Gejalanya antara lain diare, demam, muntah, dan kram perut. Kebanyakan orang sembuh dalam waktu beberapa hari tanpa pengobatan selain minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang dari tubuh. Namun begitu seseorang terinfeksi, penyakit ini mudah menular ke orang lain melalui kebersihan tangan yang buruk dan sanitasi yang buruk.

Demam tifoid

Salmonella satu serovar (Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhi) menyebabkan infeksi yang lebih parah dan menyebar dari usus ke darah dan sistem limfatik, lalu ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ini endemik di banyak negara berkembang, yang menyerang sekitar 27 juta orang setiap tahun, terutama di India dan pada anak-anak. Ini hanya menyerang pada manusia dan menyebar melalui kontaminasi feses, oleh karena itu kebersihan yang buruk berperan penting dalam mempertahankan keberadaannya. Dapat diobati dengan antibiotik dan vaksin tersedia.

Cari tahu cara membasmi lalat

Pelajari cara membasmi kecoak dari rumah atau bisnis Anda

Shigella

Vektor: Lalat rumah, lalat hijau, dan lalat daging, kecoak.
Organisme: bakteri, spesies Shigella

Shigella adalah salah satu organisme penyebab diare dan disentri utama di seluruh dunia, yang bertanggung jawab atas sekitar 90 juta infeksi setiap tahun. Disebabkan oleh tertelannya makanan dan air yang terkontaminasi kotoran dari orang yang terinfeksi. Bakteri ini hanya menyerang manusia dan primata sehingga bergantung pada kebersihan yang buruk untuk mempertahankan infeksi — hanya diperlukan 10-100 bakteri untuk menyebabkan infeksi.

Gejalanya membutuhkan waktu hingga satu minggu untuk muncul. Infeksi ini menyebabkan diare dengan darah, lendir atau nanah, demam, mual, muntah, kram perut, dan angin yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Kasus berat diobati dengan antibiotik.

Cari tahu cara mengenali tanda-tanda awal infestasi lalat

Radang otak yang ditularkan melalui caplak

Serangga: Caplak
Organisme: virus: Flavivirus

Tiga jenis penyakit yang dikenal: Eropa/Barat, Timur Jauh, dan Siberia. Berada pada jalur membentang sepanjang benua Eurasia, dari Italia di Eropa selatan hingga Finlandia di utara, melewati Rusia selatan dan negara-negara yang berbatasan dengan Tiongkok utara dan Korea di Timur Jauh. Sekitar 5-7.000 kasus dilaporkan setiap tahun di Eropa dan Rusia.

Gejalanya meliputi gejala seperti influenza, demam tinggi, sakit kepala parah, mual, muntah, dan nyeri punggung. Penyakit ini menginfeksi sistem saraf pusat pada sekitar 30% kasus, menyebabkan kelumpuhan dan pada 1-2% menyebabkan kematian.

Tularemia

Serangga: caplak, lalat rusa, lalat kuda, nyamuk.
Organisme: bakteri: Francisella tularensis

Francisella tularensis terdapat di jalur geografis yang luas di seluruh belahan bumi utara. Di daerah endemik, infeksi bersifat musiman dan terkait iklim, yang dapat memengaruhi kondisi kembang biak vektor, namun hanya sedikit penelitian yang dilakukan, menurut WHO. Banyak hewan liar yang membawa penyakit ini dan kucing peliharaan rentan terhadap infeksi.

Bakteri ini sangat menular, hanya membutuhkan beberapa organisme untuk menyebabkan infeksi, meskipun infeksi dari orang ke orang masih belum ditemukan. Sel ini hanya dapat bertahan dalam sel inang di mana bergantung pada proses sel tertentu untuk bertahan.

Terdapat beberapa galur yang bervariasi dalam virulensi dan rentang geografis. Tularemia mudah ditularkan melalui kulit, membran mukosa, melalui kontak langsung dengan hewan atau bagian hewan yang terinfeksi, memakan makanan atau meminum air yang terkontaminasi, dan menghirup debu atau aerosol yang terkontaminasi.

Setiap bentuk infeksi memiliki gejala yang spesifik, biasanya peradangan dan pembengkakan di tempat infeksi, seperti mata, gigitan kulit, paru-paru, dan pembengkakan kelenjar getah bening terdekat. Penyakit ini dapat menyebar ke beberapa sistem organ, termasuk paru-paru, hati, limpa, dan sistem limfatik, tergantung pada rute infeksi. Dapat diobati dengan antibiotik.

Bibliography

Wikipedia: www.wikipedia.com

US Centers for Disease Control: http://www.cdc.gov/

WHO. Public Health Significance of Urban Pests. WHO, Copenhagen, 2008.

European Centre for Disease Prevention and Control: http://ecdc.europa.eu/

WHO. A global brief on vector-borne diseases. WHO, Geneva, 2014.

Cases of sleeping sickness drop to lowest level in 75 years http://www.who.int/trypanosomiasis_african/cases_drop_to_lowest_since_75_years/en/

WHO. Investing to overcome the global impact of neglected tropical diseases: third WHO report on neglected diseases 2015. WHO, Geneva.

WHO. Global strategy for dengue prevention and control 2012-2020. WHO. Geneva, 2012

The European Food Safety Authority http://www.efsa.europa.eu/

Graczyk TK, Knight R and Tamang L. Mechanical Transmission of Human Protozoan Parasites by Insects. Clin Microbiol Rev. 2005 Jan; 18(1): 128–132. doi: 10.1128/CMR.18.1.128-132.2005

Informasi selengkapnya tentang serangga penggigit seperti nyamuk, laba-laba, dan kutu kasur

Hubungi kami

Tentang Rentokil

Cari tahu informasi selengkapnya tentang mengapa kami adalah ahli dalam pengendalian hama