150808 Hubungi kami Request untuk kami hubungi kembali

Gigitan ular

Gigitan ular berbisa dapat menjadi ancaman nyata bagi setiap orang. Diketahui terdapat sekitar 77 spesies ular di Indonesia, namun hanya ada beberapa spesies ular yang yang benar-benar berbisa.

Meskipun demikian, bagi orang normal pada umumnya, melihat ular mendekat kearah kita tentu dapat membuat panik dan merasa ketakutan, karena tidak mudah untuk mengidentifikasi spesies ular yang berbisa ataupun tidak. Cara terbaik untuk terhindar dari risiko digigit ular berbisa adalah dengan mencegah ular masuk rumah atau area kebun Anda.

Hubungi Rentokil atau isi form dibawah ini untuk segera menjadwalkan survey hama ular di tempat Anda.

Hubungi kami

* Kolom yang harus diisi

Jenis gigitan ular berbisa

Efek gigitan ular berbisa dan toksisitas racun yang disuntikkan ular kepada korbannya bervariasi antara satu spesies dengan yang lainnya.

Sehingga pertolongan pertama yang direkomendasikan untuk penanganan gigitan ular juga akan bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Hal ini juga mendasari pengelompokan spesies ular berbisa berdasarkan sifat racun yang mereka miliki.

Penanganan gigitan ular ditentukan berdasarkan apakah racun yang mereka miliki adalah sitotoksik, hemotoksik atau neurotoksik - karena pertolongan pertama yang tidak tepat tidak hanya berdampak sedikit pada penderita gigitan ular, bahkan dapat mengancam jiwa mereka.

Sitotoksik

Sitotoksik (cytotoxic) adalah sebuah proses yang merupakan racun bagi sel-sel dan menekan fungsi sel atau menyebabkan kematian sel.

  • Spesies ular yang bersifat sitotoksik: Adders dan Vipers
  • Ciri-ciri gigitan ular: Umumnya terdapat dua bekas gigitan ular di tempat atau bagian tubuh yang tergigit
  • Tanda dan gejala gigitan ular:
    • Gigitan menyebabkan rasa sakit yang seketika, langsung terjadi pembengkakan, dan memar
    • Gejala termasuk mual dan pusing
  • Penangan gigitan ular: Melumpuhkan anggota tubuh tetapi tidak membatasi aliran darah

Hemotoksik

Hemotoksik (hemotoxic) adalah sebuah proses yang membunuh sel-sel darah merah dan mencegah pembekuan mengakibatkan pendarahan internal dan eksternal.

  • Spesies ular yang bersifat hemotoxic: Boomslangs dan Vine
  • Ciri-ciri gigitan ular: Terdapat luka tusukan yang dapat dilihat di tempat bekas gigitan ular
  • Tanda dan gejala gigitan ular:
    • Gigitan umumnya tidak begitu menyakitkan, tetapi dalam waktu satu jam dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan yang sangat berbahaya
    • Gejala termasuk sakit kepala parah, mual dan muntah
  • Penangan gigitan ular: Membatasi aliran darah dan limfatik, tetapi penting untuk tidak menyebabkan memar yang dapat menyebabkan perdarahan di bawah kulit

Neurotoksik

Neurotoksik (neurotoxic) adalah sebuah proses yang merusak atau mematikan saraf atau jaringan saraf.

  • Spesies ular yang bersifat neurotoksik : Mamba dan Kobra
  • Ciri-ciri gigitan ular: Umumnya terdapat dua luka tusukan di tempat bekas gigitan
  • Tanda dan gejala gigitan ular:
    • Gigitan bisa terasa lebih seperti sengatan dengan sedikit atau tanpa memar dan bengkak
    • Gejala termasuk perasaan bingung, pusing, bicara cadel, kesulitan menelan dan bernapas
  • Penangan gigitan ular:
    • Membatasi aliran darah antara gigitan dan jantung
    • Memberikan CPR sampai bantuan medis tersedia

PENTING! Jika racun ular diludahi ke mata seseorang, gunakan cairan apa pun yang tersedia, lebih disarankan yang netral seperti air atau susu untuk membilas mata.

Yang harus dan tidak boleh dilakukan saat mengobati gigitan ular

Tanda dan gejala gigitan ular umumnya akan dapat langsung terlihat pada korban setelah tergigit ular. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk selalu mengamati keadaan korban.

Apabila tidak ditemukan gejala dalam waktu setengah jam setelah gigitan, ada beberapa indikator yang mungkin terjadi:

  • Gigitan yang didapat korban bukan berasal dari spesies ular berbisa
  • Kemungkinan apabila ular gagal menyuntikkan racun
  • Spesies ular apapun yang menggigit sudah berusia sangat tua dan memiliki sedikit atau tidak ada racun tersisa

Lakukan

  • Cobalah untuk mengidentifikasi apakah gigitan tersebut adalah gigitan ular berbisa dengan cara mengamati tampilan ular (seperti bentuk kepala ular, warna dan ukuran) dan metode menyerangnya
  • Longgarkan pakaian korban dan pindah kan mereka ke tempat yang teduh
  • Jaga keadaan korban agar tetap tenang; gerakan panik yang berlebih hanya akan meningkatkan aliran darah dan juga mengangkut racun ke jantung dengan lebih cepat
  • Jangan mencegah aliran darah kecuali Anda yakin gigitan nya berasal dari jenis ular yang membawa racun neurotoksik
  • Bersihkan dan jaga lukanya secara perlahan dan hati-hati agar tidak membuat tekanan dan menyebabkan memar
  • Bersiaplah untuk melakukan CPR jika diperlukan
  • Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh tindakan medis

Jangan dilakukan

Meskipun terdapat banyak perbedaan pendapat tentang apa yang harus kita lakukan selama mengobati gigitan ular, beberapa pendapat tentang apa yang tidak boleh dilakukan dalam mengobati gigitan ular antara lain adalah:

  • Jangan membiarkan korban menjadi stress
  • Jangan mencoba untuk memotong gigitannya atau menghisap racun
  • Jangan memberikan korban apapun untuk dimakan atau diminum terutama alkohol
  • Jangan menggunakan kristal kalium permanganat di dekat atau pada luka bekas gigitan ular
  • Jangan menggunakan air sabun untuk membersihkan area di sekitar bekas gigitan ular
  • Jangan membalut perban terlalu kencang terlalu lama
  • Jangan membiarkan korban sendirian
  • Jangan mengoleskan es pada luka bekas gigitan

Disclaimer: Isi halaman ini hanya untuk informasi. Rentokil Indonesia tidak melakukan pengobatan pada luka reptil.

Ketahui tanda-tanda ada ular di rumah atau bisnis Anda

Cari cabang Rentokil di dekat Anda

Kami tidak dapat mengakses lokasi Anda. Sesuaikan pengaturan browser Anda atau masukkan tempat atau kode pos Anda di atas

Hubungi kami

Spesies ular

Cari tahu beberapa spesies ular yang paling umum ditemukan di Indonesia