Kelola bisnis Anda
© 2025 Rentokil Initial plc (ID) PT Rentokil Indonesia - Nomor Induk Berusaha (NIB): 8120201762471. Tunduk pada hukum yang berlaku
Kutu busuk atau yang dikenal juga dengan nama ilmiah Cimex lectularius merupakan serangga parasit yang melewati siklus hidup tidak sempurna. Ini artinya, kutu busuk tidak memiliki tahap pupa seperti serangga lain yang memiliki siklus hidup sempurna, seperti halnya nyamuk atau lalat.
Pada dasarnya, siklus hidup kutu busuk terdiri dari empat tahap utama yang meliputi:
Setiap tahap siklus hidup kutu busuk membawa perubahan signifikan, meskipun tanpa metamorfosis drastis seperti serangga lain pada umumnya. Dari fase telur hingga dewasa, kutu busuk membutuhkan waktu sekitar 5 - 6 minggu untuk berkembang, tergantung suhu dan kondisi lingkungan. Dalam suhu ideal, proses ini bisa berlangsung lebih cepat, memungkinkan kutu busuk berkembang biak dan menyebar dengan cepat di rumah Anda.
Halaman ini akan memberikan pemahaman lebih dalam tentang tahapan siklus hidup kutu busuk, membantu Anda memahami cara kutu busuk berkembang biak dan mengapa infestasi dapat menjadi masalah serius bagi kenyamanan rumah Anda.
Tahap awal dari infestasi kutu busuk di rumah Anda.
Kutu busuk betina dapat menghasilkan sekitar 200 - 500 telur selama hidupnya. Setiap hari, mereka biasanya bertelur 5 - 6 butir, yang diletakkan dalam kelompok kecil di tempat-tempat tersembunyi yang sulit dijangkau, seperti celah kasur, perabotan rumah tangga, atau retakan di dinding.
Telur kutu busuk berbentuk oval, berwarna putih kekuningan, dan berukuran sangat kecil (sekitar 1 mm atau seukuran biji wijen). Ukuran yang sangat kecil ini membuat telur kutu busuk sulit terlihat dengan mata telanjang, bahkan Anda mungkin memerlukan kaca pembesar untuk menemukannya.
Telur kutu busuk umumnya menetas dalam waktu 6 - 10 hari, tergantung pada kondisi lingkungan, terutama suhu. Pada suhu yang ideal (21 - 32°C), proses telur kutu busuk menetas menjadi tahap nimfa dapat berlangsung lebih cepat.
Tahap krusial bagi perkembangan kutu busuk dan siklus reproduksinya.
Setelah telur kutu busuk menetas, mereka berkembang menjadi nimfa, tahap pertama dalam siklus hidup kutu busuk. Nimfa kutu busuk pada tahap pertama berukuran sangat kecil (1.5 mm) dengan warna yang hampir transparan, menjadikannya hampir tidak terlihat oleh mata yang tidak terlatih,
Meskipun berukuran sangat kecil, nimfa kutu kutu kasur sudah aktif mencari darah sebagai sumber makanannya untuk tumbuh ke tahap berikutnya yang berasal dari darah mamalia, termasuk manusia dan hewan. Proses ini penting untuk mendukung perkembangan mereka hingga mencapai fase dewasa dan melanjutkan siklus hidup mereka.
Nimfa kutu busuk melewati lima tahap pertumbuhan sebelum akhirnya menjadi kutu busuk dewasa. Di setiap tahap, mereka akan mengganti kulit dan secara bertahap memperbesar ukuran tubuhnya. Tahapan ini menjadi bagian penting dari siklus hidup kutu busuk, memungkinkan mereka berkembang hingga siap untuk bereproduksi.
Setelah beberapa kali mengganti kulit, nimfa kutu busuk berkembang menjadi nimfa dewasa (3.5 - 4.5 mm). Pada tahap ini, nimfa mulai menyerupai kutu busuk dewasa, meskipun ukurannya masih lebih kecil dan warnanya lebih terang.
Nimfa dewasa sudah lebih aktif dalam mencari darah untuk memastikan kelangsungan hidup dan perkembangan lebih lanjut. Meskipun belum mencapai ukuran penuh, nimfa dewasa mulai berperan penting dalam siklus infestasi kutu busuk.
Dengan adanya darah yang mereka konsumsi, mereka berkembang dengan cepat menuju tahap akhir, yaitu kutu busuk dewasa. Pada titik ini, mereka sudah lebih siap untuk berkembang biak dan menyebar, memperburuk infestasi kutu busuk di rumah Anda dalam waktu yang singkat.
Tahap akhir dalam siklus hidup kutu busuk.
Pada tahap ini kutu kasur dewasa memiliki tubuh pipih, berwarna coklat kemerahan dan berukuran sekitar 4.5 - 5.5 mm. Kutu busuk dewasa umumnya bersembunyi di dekat tempat manusia beristirahat, seperti di kasur, sofa atau celah-celah furniture.
Sebagai serangga nokturnal, kutu kasur diketahui lebih aktif di malam hari. Ini yang menjelaskan mengapa gigitan kutu busuk seringkali ditemukan pada manusia saat beristirahat atau tidur di malam hari.
Binatang kutu busuk umumnya memiliki masa hidup sekitar 6 - 12 bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan ketersediaan sumber makanan. Jika kutu busuk memiliki akses rutin ke darah manusia atau hewan, mereka bisa berkembang biak dengan cepat dan bertahan hidup lebih lama.
Namun, dalam kondisi di mana mereka tidak dapat menemukan makanan, kutu busuk dapat bertahan hidup lebih lama, bahkan hingga satu tahun. Kemampuan kutu busuk yang dapat bertahan lama bahkan tanpa makanan, menjadikan keberadaan serangga penghisap darah satu ini menjadi salah satu hama yang sulit diatasi sendiri di rumah tanpa meminta bantuan profesional.
Membasmi kutu busuk di rumah bukanlah hal yang mudah. Dengan kemampuannya bertahan dalam berbagai kondisi dan tahapan siklus hidup, pengendalian infestasi kutu busuk memerlukan pendekatan yang tepat dan menyeluruh untuk hasil yang efektif.
Sehingga cara terbaik untuk mengatasi kutu busuk di setiap tahapan siklus hidupnya adalah dengan meminta bantuan dari jasa pembasmi kutu busuk profesional terpercaya untuk rumah di Indonesia seperti Rentokil.
Melalui Bed Bug Elimination Program, Rentokil menawarkan solusi efektif, aman dan ramah lingkungan yang dirancang khusus untuk membasmi kutu busuk mulai dari tahap telur hingga kutu busuk dewasa melalui 3 metode utama (inspeksi, vacuum dan steam treatment).
Hubungi Rentokil di 150808 atau isi online form dibawah ini untuk segera menjadwalkan pengendalian kutu busuk di rumah Anda.
Temukan beberapa tanda umum yang mungkin kutu busuk tinggalkan di kamar Anda.
Pelajari bagaimana layanan pengendalian kutu busuk dari Rentokil dapat membantu mengatasi masalah kutu busuk di rumah Anda.