150808 Hubungi kami Request untuk kami hubungi kembali

Spesies Burung yang Umum di Indonesia

Merpati dan burung pengganggu lainnya mampu menularkan berbagai penyakit dan dapat menjadi sumber dari infestasi sekunder oleh hama seperti kutu, tungau, dan lalat. Pelajari lebih lanjut dibawah ini mengenai tipe-tipe umum dari burung-burung hama yang ditemukan di seluruh negeri.

Apakah Anda Memiliki Masalah dengan Burung? gendalian

Jangan buang waktu, hubungi ahli kami segera untuk melakukan pen

Merpati

Merpati

(Columba livia)

Juga diketahui sebagai merpati kota atau merpati jalanan, merupakan turunan dari merpati karang liar. Mereka berkembang biak di daerah perkotaan dan hanya membutuhkan ruang kecil saja untuk berlindung

Wujud

  • Panjang 12 1/2" 
  • Warna biru keabu-abuan (walaupun warna lain juga cukup umum)

Siklus Hidup

  • Mengerami 1-3 kali dalam setahun, dengan 2 telur per sarang. 
  • 17-19 hari periode masa inkubasi. 
  • Anak burung menghabiskan 35-37 hari di sarang.

Kebiasaan-kebiasaan

  • Pemakan rumput, pemakan daun-daunan, sampah rumah tangga di seluruh kota, dekat dengan tempat bertelur, sarang terletak di pinggir.
Burung Gereja

Burung Gereja

(Passer domesticus)

Burung gereja adalah hama yang mengganggu untuk industri makanan karena adanya resiko kontaminasi makanan dan merusak barang jadi melalui kotoran mereka

Wujud

  • Panjangnya kurang dari 6''. 
  • Burung jantan dapat diidentifikasi dari mahkota abu-abu pada kepala mereka, dan tenggorokan hitam 'bib'. 
  • Kebanyakan burung betina dan muda berwarna coklat polos.

Siklus Hidup

  • Burung gereja hidup selama empat sampai tujuh tahun, sampai lima kali musim berkembang biak. 
  • Musim berkembang biak berlangsung pada musim semi dan musim panas dan hingga 3 perindukan dari 4-6 telur dihasilkan pada waktu ini.

Kebiasaan-kebiasaan

  • Sarang yang sama cenderung akan digunakan setiap tahun, menimbulkan sampah dari serpihan sarang burung dan serangga yang berhubungan dengan sarang mereka. 
  • Bagi dunia industri makanan ini merupakan hama dikarenakan resiko yang ditimbulkan dari kontaminasi kotoran mereka dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan pada barang kemasan.
Berkerah Dove

Berkerah Dove

(Streptopelia Decaocto)

Sarang dari merpati karang terdiri dari batang dan dahan cabang. Mereka biasanya bersarang di pohon atau semak belukar tetapi kadang-kadang juga bersarang pada bangunan, menyukai tepian, talang air, wadah lampu keamanan atau piringan satelilt.

Wujud

  • Berwarna coklat kekuningan-abu dengan pita hitam kecil di belakang lehernya

Siklus Hidup

  • Mengerami 2-4 kali dalam setahun, dengan 2 buah telur per sarang. 
  • Masa inkubasi 14-15 hari, anak burung menghabiskan waktu 15-19 hari di sarang.

Kebiasaan-kebiasaan

  • Memakan biji-bijian dan gandum dekat tempat mereka bersarang. 
  • Bersarang di pohon atau kanopi.
Jalak

Jalak

(Sturnus vulgaris)

Wujud

  • Panjang mereka sekitar 7 1/2" - 9", dapat dikenali dari sayap runcingnya dan ekor pendek ketika terbang. 
  • Ketika dilihat pertama kali terlihat berwarna hitam, namun ketika terkena cahaya bulunya akan terlihat mengeluarkan warna hijau atau ungu.

Siklus Hidup

  • Burung jalak akan mengerami telur mereka dua kali dalam satu tahun. Masing-masing sarang biasanya terdiri dari 4-6 telur, anak burung menghabiskan waktu sekitar 3 minggu di sarangnya. 
  • Periode kawin dapat lebih banjang jika kondisinya memungkinkan.

Kebiasaan-kebiasaan

  • Tumbukan kotoran burung dalam jumlah banyak memungkinkan terdapat jamur pathogen, beberapa diantaranya dapat membahayakan bahkan berakibat fatal bagi kesehatan manusia. 
  • Merupakan hama pertanian yang mengancam panen, tetapi juga dapat berkumpul di perkotaan dalam jumlah banyak.
Rumah Gagak

Rumah Gagak

(Corvus splendens)

Gagak adalah hama burung yang umum di Indonesia. Burung ini dapat merusak pohon, menyebabkan keributan dan menyakiti orang dan binatang di areanya yang merupuakan gangguan bagi penduduk pinggiran kota.

Wujud

  • Panjang sekitar 40-43 cm dengan rentang sayap mencapai 80 cm. 
  • Warna hitam.

Siklus Hidup

  • Gagak meletakan telur sebanyak 3-5 biji di sarang dan terkadang ada beberapa sarang dalam satu pohon. 
  • Puncak masa berkembang biak di Indonesia seputar bulan April sampai Juli. 
  • Pohon besar dan rimbun merupakan tempat bersarang favorit mereka.

Kebiasaan-kebiasaan

  • Tempat berkembang biak pilihannya adalah area dengan penerangan baik dengan banyak aktifitias manusia dan sumber makanan.

Cari cabang Rentokil di dekat Anda

Kami tidak dapat mengakses lokasi Anda. Sesuaikan pengaturan browser Anda atau masukkan tempat atau kode pos Anda di atas

Hubungi kami

Pengendalian burung Rentokil

Pelajari lebih lanjut mengenai layanan pengendalian burung Rentokil yang aman dan efektif disini